Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Ngopi With a Style" Membawa Kopi Kenangan Menjadi Unicorn Baru

29 Desember 2021   08:26 Diperbarui: 30 Desember 2021   03:17 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu favorit di Kopi Kenangan adalah kopi kenangan mantan. (sumber: Instagram/KopiKenangan.ID via kompas.com)

RIbuan warung kopi bermunculan bak cendawan di musim hujan di Indonesia dan dunia untuk memenuhi kebutuhan manusia modern.

Minum kopi, kini bukan sekedar meminum secangkir kopi, mereka yang didominasi oleh kelas menengah menjadikan ritual minum kopi sebagai bagian dari kenikmatan estetis.

Mereka tak sekedar ingin minum kopi untuk menghalau rasa dahaga dan memenuhi hasratnya untuk "ngopi," tetapi minum kopi secara estetis.

Hidup dalam masyarakat urban-modern tak lagi dipandang sekedar sebagai pemenuhan keniscayaan belaka. Tetapi sesuatu yang secara estetis bisa dinikmati dengan berbagai pilihan gaya hidup yang beragam.

Diakui atau tidak budaya ngopi secara estetis ini dipelopori dan disebarkan ke seluruh dunia oleh warung kopi asal negeri Paman Sam, Starbuck.

Starbuck menjadi sumber inspirasi bagi para pemilik kedai kopi lokal, agar bisa menempatkan kedainya sebagai bagian dari "ngopi with a style."

Ngopi with a style, ini kemudian melahirkan tren kopi kekinian yang estetis. Minum kopi, bukan hanya perkara bubuk kopi diseduh air panas mendidih dengan gula atau tanpa gula.

Kopi kekinian penuh dengan gimmick, dicampur dengan aneka bahan minuman lainnya, pilihan gulanya pun beragam.

Salah satu merk lokal yang mampu memonetasi "ngopi with a style"menjadi sebuah usaha yang berkembang pesat dan mencatatkan keuntungan menggiurkan adalah Kopi Kenangan.

Kedai kopi yang didirikan tahun 2018 oleh pengusaha asal Bandung Edward Tirtanata dan rekannya James Pranoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun