Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Bens Leo "Mbah Google-nya" Perkembangan Musik Indonesia Telah Tiada

29 November 2021   14:12 Diperbarui: 29 November 2021   14:21 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar duka bagi dunia musik Indonesia datang kembali, kali ini bukan pemusik atau penyanyi yang pergi selamanya meninggalkan kita. Namun seorang jurnalis senior sekaligus pengamat musik yang lama malang melintang mengikuti perjalanan musik Indonesia sejak jaman orde lama alias tahun 1960-an akhir hingga saat ini.

Hari ini Senin (29/11/2021) Benedictus Benny Hadi Utomo atau lebih dikenal dengan nama Bens Leo meninggal dunia pada usia 69 tahun setelah berjuang melawan infeksi Covid-19 yang dideritanya.

Kabar ini pertama dibagikan lewat akun Twitter dan Instagram pengamat musik dan mantan Pimpinan Redaksi Majalah Musik Rolling Stones, Adib Hidayat @Adib Hidayat.

"Selamat jalan Mas Bens Leo. Kita telah kehilangan sosok wartawan dan pemerhati musik Indonesia tak tergantikan. Konfirmasi dari istri beliau, Mbak Pauline yang mengirim kabar ke Teh  pukul 08.24 WIB pagi ini. #BensLeo" begitu cuitnya.

Sebelumnya Bens dikabarkan positif Covid-19, ia sempat dirawat intensif di ICU Rumah Sakit Fatmawati sejak Senin 22 November 2021. Rupanya tak hanya Bens yang positif terpapar Covid-19, Istri dan anaknya pun dinyatakan positif, tetapi istrinya OTG sementara anak semat wayangnya hanya mengalami gejala ringan.

Bens Leo merupakan salah satu wartawan dan pemerhati musik terkemuka di Indonesia, kiprahnya selama lebih dari 5 dekade menjadi jurnalis musik dikenal luas ia menjadi semacam "Mbah Google-nya" perkembangan dunia musik Indonesia makanya ia pun kerap menjadi nara sumber berbagai media dalam membahasa musik Indonesia.

Bens Leo lahir di Pasuruan 8 Agustus 1952, seperti dilansir sejumlah sumber referensi yang saya dapatkan, ia mengawali karirnya sebagai jurnalis musik ketika ia gagal dalam seleksi pendidikan AKABRI karena terlambat mendaftar masuk ke pendidikan penerbang di Curug. Merasa berat untuk meminta uang kuliah dari Ibunya yang single parent.

Pada tahun 1971, Ia nekat mewawancarai anggota Koes Plus, Tonny Koeswoyo dengan peralatan seadanya. Beruntung, Tonny dengan rendah hati mau melayani permintaannya. Artikel tersebut ia kirim ke Berita Yudha Sport & Film. 

Namanya, mulai dikenal dikalangan musisi Indonesia secara luas saat Bens Leo menjadi wartawan majalah Aktuil. Di Aktuil ini lah ia mulai dikenal dengan nama Bens Leo itu meskipun nama tersebut ia dapatkan saat ia SMA, nama kondangnya hingga akhir hayatnya.

twitter.com/@adibhidayat
twitter.com/@adibhidayat
Bens bisa masuk di majalah Aktuil setelah hasil wawancaranya dengan grup musik Panbers dikirim ke Aktuil, dan kemudian oleh redaksinya diangkat menjadi wartawan.

Karier jurnalistiknya terus menanjak setelah ia berhasil mewawancarai dan menulis sejumlah grup band lain yang saat itu kondang seperti Rasela, Gipsy, Barong's Band, juga liputan tentang Festival Lagu Pop Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun