Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Ada yang Salah dengan Ucapan Gus Yaqut "Kemenag Hadiah Negara bagi NU"

26 Oktober 2021   07:46 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:14 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agama Yaqut Cholis Qaumas/Sumber: Kompas.com

Sebenarnya tak ada yang salah dari ucapan Menteri Agama Yaqut Cholis Qaumas yang menyebutkan bahwa Kementerian yang dipimpinnya itu merupakan hadiah negara bagi NU.

"Kemenag itu hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Saya rasa wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag karena hadiahnya untuk NU," kata Yaqut, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (20/10/21).

Hanya saja alasan atau dasar klaimnya tersebut yang menurut saya salah. Dalam lanjutan kalimatnya Yaqut mengungkapkan bahwa alasan negara memberikan jabatan di Kemenag pada NU lantaran jasa NU di awal kemerdekaan.

Saat itu tokoh-tokoh bangsa memperdebatkan penghapusan tujuh kata dalam piagam Jakarta saat dituangkan ke dalam Pancasila.

Perwakilan NU, Wahab Chasbullah menjadi juru damai hingga akhirnya penghapusan itu bisa diakomodir dengan baik dan terbuka oleh para tokoh yang berdebat saat itu.

Nah, peristiwa ini lah yang oleh Yaqut diklaim menjadi dasar bagi negara untuk memberi hadiah berupa "Kementerian Agama" kepada organisasi Nahdlatul Ulama alias NU.

Jika kita mengikuti kalimat lanjutan dari ucapan Yaqut diatas "saya rasa wajar jika NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag"

Jika peluang yang dimaksud adalah jabatan menteri yang saat ini ia duduki. Selain itu jika klaim Yaqut ini lantaran Kementerian Agama selalu dipimpin "Orang NU" yang kemudian menjadi dasar pemikiran klaim tersebut.

Alasannya sih sangat simpel dan tak perlu menarik jauh ke peristiwa sejarah kemerdekaan, ya karena keberhasilan NU menyokong penguasa, misalnya kita tahu dimana posisi NU saat Pilpres 2014 dan 2019.

Jadi "wajar" saja bila NU mendapatkan "hadiah" berupa jabatan menteri di sebuah kementerian. Seperti halnya PDIP, Golkar, PKB, PPP, dan berbagai organisasi relawan yang mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu.

Coba yang kemarin menang dalam Pilpres 2019 Prabowo-Sandi mungkin Menteri Agamanya Rizieq Shihab, dan klaim Yaqut bahwa Kemenag itu hadiah negara bagi NU tak akan pernah kepikiran oleh dirinya.

Meskipun demikian, lantaran urusan seperti itu perkara sensitif,  tentu saja klaim Yaqut "Kemenag hadiah negara buat NU" ini kemudian menjadi kontroversi sehingga menimbulkan kegaduhan.

Salah satunya petinggi MUI Anwar Abbas meradang bahkan ia menuntut Kemenag dibubarkan karena menimbulkan kegaduhan.

Sementara Pengurus Pusat PBNU dengan tegas membantah klaim Yaqut tersebut, "Kemenag hadiah negara buat semua agama. Bukan hanya untuk NU atau umat Islam saja" ujar Sekjen PBNU Helmy Faisal Zainy.

Belakangan seperti dilansir sejumlah media Menag Gus Yaqut pun memberikan klarifikasi bahwa ucapannya tersebut hanya untuk memberi motivasi di kalangan internal NU.

Jadi menurutnya ibarat suami istri lagi ngomongan urusan rumah tangganya sendiri, jadi kenapa bisa tersebar dan di goreng-goreng jadi komoditas politik.

Gus Yaqut ini lupa bahwa ucapan siapapun yang diunggah di platform media sosial artinya sudah menjadi konsumsi publik.

Apalagi ucapan seorang pejabat negara, kedepannya lebih baik berhati-hati supaya tak menimbulkan kegaduhan yang tak perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun