Rata-rata mereka yang berhasil membuat bank digital profitable adalah bank digital yang lahir dari rahim perusahaan digital yang sudah existing lantaran pada dasarnya sedari awal ekosistem digitalnya sudah terbentuk.
Misalnya Bank Jago-nya Gojek mereka memiliki ekosistem bisnis digital yang cukup lengkap mulai dari e-commerce, raid hailing dan pesan antar makanan apalagi setelah Gojek dan Tokopedia bergabung.
Sementara bagi bank digital yang lahir dari perbankan murni biasanya mereka akan tertatih-tatih untuk membuat bank digitalnya tersebut profitable.
Selain itu, tantangan bank digital untuk berkembang lantaran adanya irisan tebal antara produk-produk digital banking milik bank konvensional dengan bank digital, yang secara trust bank konvensional apalagi bank itu termasuk bank beraset besar agak sulit ditembus, kecuali bank digital mampu berinovasi sehingga melahirkan produk-produk perbankan yang baru, mampu mengembangkan artificial intelegence dan sangat mudah buat diakses.
Jika seluruh tantangan dalam pengembangan bank digital ini mampu ditaklukan prospeknya memang lumayan cerah, tetapi jika tak mampu berinovasi dan tak memiliki kemampuan untuk membangun ekosistem digitalnya dengan baik, ya siap-siap saja jeblok seperti banyak bank digital di negara lain.