Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Digital Banking vs Bank Digital, dan Prospeknya di Masa Depan

25 Oktober 2021   13:25 Diperbarui: 25 Oktober 2021   13:28 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui API ini sebuah bank dapat menyediakan layanan transaksi menggunakan web yang memungkinan para nasabah bisa melakukan transaksi dari berbagai macam platform mulai dari komputer laptop/desktop, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) hingga lewat smartphone.

Tak bisa dipungkiri, transformasi pelayanan perbankan dari manual ke digital banking ini membawa dunia perbankan ke alam lain yang mampu melompati jaman sehingga membuat operasional secara keseluruhan sebuah bank menjadi efektif dan efesien bagi nasabah dan bank itu sendiri.

Ketika efesiensi terjadi, maka akan terjadi penghematan biaya yang ujungnya bisa memberikan keuntungan lebih banyak bagi bank yang bersangkutan.

Sebuah laporan dari lembaga manajemen McKinsey memperkirakan bahwa bank dapat meningkatkan marjin usaha dalam bentuk tolok ukur keuangan berupa pendapatan sebelum pajak. Juga dilaporkan bagi bank yang ingin melakukan efisiensi dan penghematan ada sekitar 40 persen yang beralih ke perbankan digital.

Selain penghematan biaya yang berasal dari otomatisasi fungsi, menghilangkan redundansi, dan lain sebagainya. Ada manfaat lain berupa sinergi dalam hal akses ke data dan waktu respons yang lebih cepat.

Lebih lanjut, digital banking itu pada akhirnya dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat terutama bagi mereka yang secara geografis tak terjangkau oleh kantor-kantor cabang sebuah bank dan para milenial dan generasi z yang secara alamiah memiliki kecenderungan technologi savvy.

Dengan sejumlah capaian digital banking tersebut dan semua proses transaksi berbasis digital itu sekarang sudah berjalan seluruh bank-bank besar Indonesia, untuk apalagi bank digital didirikan toh hampir semua fungsi penting dalam bertransaksi di sebuah bank digital sudah terjadi melalui teknologi  digital banking di bank umum konvensional?

Meskipun nama bank digital kian hype di indonesia, terbukti sesiapapun bank mengklaim dirinya sebagai sebuah bank digital maka klaim tersebut mampu mendorong harga sahamnya melambung tinggi.

Sampai tulisan ini dibuat, menurut catatan OJK ada  7 bank yang tengah mengajukan perizinan untuk menjadi bank digital, yakni BCA, Bank BRI Agro, Bank Neo Commerce, Bank Capital, Bank harda International, Bank QNB, dan Bank KEB Hana.

Selain mereka, ada sejumlah institusi perbankan yang telah mengklaim dirinya sebagai bank digital yang memang fully digital operational, antara lain Jenius BTPN, Wokee Bank Bukopin, Digibank DBS, TMRW UOB Indonesia, dan Jago dari Bank Jago.

Sebenarnya apa sih definisi bank digital ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun