Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Maju Lagi, Untuk Kalah Lagi?

13 Oktober 2021   14:01 Diperbarui: 13 Oktober 2021   16:20 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terakhir survei yang dilakukan oleh Sjaiful Mujani Research Center yang dilakukan pertengahan September 2021 lalu, Prabowo masih berada diurutan teratas dengan angka 18,1 persen disusul Ganjar di angka 15,8 dan Anies Baswedang dengan angka 11,8 persen.

Jika melihat hasil dari berbagai lembaga survei seperti rasanya, tak salah jika Gerindra kembali mencalonkan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai Capres dalam Pilpres 2024 yang akan datang.

Nah, agar Prabowo bisa maju menjadi Capres 2024 tentu saja Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain, karena kursi Gerindra di parlemen tak cukup mengusung capres dan cawapres sendirian.

Di sinilah langkah paling penting untuk mendorong Prabowo agar  bisa menang dalam Pilpres 2024 nanti, Gerindra harus pandai-pandai memilih kawan seperjuangan untuk menggolkan Prabowo menjadi RI 1.

Jika mengikuti pola-pola Pilpres sebelumnya, maka Prabowo harus dipasangkan dengan tokoh religius jika ingin memenangkan pertarungan pilpres 2024.

Salah satunya mungkin dengan Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), meskipun belum tentu juga demikian karena ada kabar selentingan bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Puan Maharani sebagai cawapres yang terbentuk dari koalisi antara Gerindra dan PDIP.

Persoalannya, emang mau PDIP hanya kebagian jatah wapres sementara mereka memiliki kursi paling banyak di DPR, dan sebenarnya tanpa berkoalisi dengan siapapun mereka bisa memajukan calonnya sendiri.

Selain itu persoalan lain yang harus dihadapi Prabowo kali ini, karena lawannya bukan Jokowi ditambah kekecewaan terhadap bergabungnya Prabowo ke dalam koalisi pemerintah, para pendukung militan Prabowo dalam 2 pilpres terakhir banyak yang sudah angkat kaki, tak mau lagi mendukung Prabowo.

Seperti misalnya para emak-emak yang terlihat sangat militan mendukung Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019, mereka sepertinya sudah patah arang dengan Prabowo.

Di luar itu kita harus ingat dalam Pilpres 2024 secara demografi para pemilih akan di dominasi oleh milenial dan generasi Z, saat itu 52 persen pemilih adalah kaum mereka. Dengan jumlah sebesar itu suara mereka akan sangat menentukan keterpilihan pasangan capres.

Dengan kondisi seperti itu, Pilpres 2024 bisa dikatakan panggung regenerasi kepemimpinan, jika terus maju Prabowo harus bersaing dengan nama-nama tokoh muda yang penampilan dan pemikirannya yang lebih segar serta belum memiliki rekam jejak yang buruk seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun