Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Tagar Berbalas Tagar, Buat Apa Coba?

12 Oktober 2021   12:35 Diperbarui: 12 Oktober 2021   12:38 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan tagar #percumalaporpolisi itu warganet ingin mengungkapkan rasa sayangnya pada Kepolisian Republik Indonesia, agar kembali bisa dipercayai oleh masyarakat Indonesia.

Saya sebagai bagian dari masyarakat memang sudah menyaksikan beberapa perbaikan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian yang kini terlihat lebih profesional dan humanis, tetapi ekspektasi pada pihak Kepolisian begitu tinggi sehingga hal itu dianggap belum cukup oleh masyarakat.

Daripada berperang opini lewat tagar di sosmed #Percumalaporpolisi versus #polrisesuaiprosedur mungkin lebih baik intropeksi dan jika masih ada yang kurang baik dalam hal pelayanan dan penanganan kasus kan bisa diperbaiki lagi, tak perlu membangun opini lewat sebuah tagar yang terkesan artifisial dan kekanak-kanakan.

Sebuah institusi sebesar Polri tak perlu lah memainkan tagar sebagai upaya kontra narasi, kita semua juga harus tahu menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan, seorang terduga korban berusaha membuat kasusnya menjadi viral lewat aktivisme tagar lantaran di dunia nyata mereka sulit mendapatkan akses pada keadilan sesuai harapannya.

Makanya kemudian mereka berharap dengan tagarnya itu kasus mereka bisa viral dan mendapat perhatian, karena kita tahu semua begitu sebuah kasus viral dan menjadi perbincangan di dunia maya penanganannya akan cepat dan bisa memuaskan terduga korban.

Sementara ketika sebuah institusi seperti Polri merilis tagar seperti #Polisisesuaiprosedur, saya kira efeknya bagi citra kepolisian akan menjadi kurang baik, apalagi kemudian para netizen menunjukan bahwa yang mengamplifikasi tagar tersebut adalah akun-akun milik Kepolisian sendiri dari Sabang sampai Merauke dan akun-akun yang terindikasi bot.

Jadi ramainya tagar ini seperti bubble yang biasa diusung para buzzer saat mempromosikan dagangan isu yang mereka jual. 

Masyarakat tak perlu penegasan tagar dari pihak Kepolisiaan, perbaiki saja pelayanan kepada masyarakat secara profesional dan dalam kasus di Luwu Timur itu buka kembali kasus tersebut kemudian paparkan hasilnya secara transparan, saya yakin tanpa tagar#Polisisesuaiprosedur masyarakat akan mempercayai dan mencintai kepolisian kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun