Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Naik KRL Era Pandemi, Antre Masuk Kereta Lebih Lama dibanding Perjalanannya

4 Oktober 2021   08:21 Diperbarui: 4 Oktober 2021   09:52 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau jika ada kebutuhan mendesak seperti urusan kedukaan atau urusan medis, surat dari RT atau aparatur desa di tempat calon penumpang berasal wajib disertakan.

Dan ingat sejak prokes diterapkan saat menggunakan KRL, penumpang tanpa terkecuali tak lagi diperbolehkan untuk saling berbicara satu sama lain atau bertelepon di dalam rangkaian gerbong.

Tempat duduk pun densitasnya dikurangi, kursi panjang yang saat normal bisa diduduki 7-8 orang kini hanya boleh diduduki 4 orang, sementara kursi yang berada di ujung gerbong yang biasanya bisa ditempati 4 orang kini cuma 2 orang saja.

Apakah semua upaya yang dilakukan PT KCI untuk mengontrol arus penumpang agar memenuhi standar prokes 5M itu berhasil sehingga tak menimbulkan klaster baru?

Apabila kita telusuri berbagai laman media baik mainstream maupun media sosial yang tak pernah ramai memberitakan KRL sebagai kluster baru penyebaran Covid-19, saya kira langkah KCI dalam mengelola penumpang pada saat pandemi cukup berhasil, meskipun tentu saja masih banjak kekurangan yang harus diperbaiki.

Sebenarnya arus antrian itu terutama di stasiun-stasiun besar masih bisa diperbaiki agar tak terlalu menyita waktu dan tenaga calon penumpang.

Dipersingkat saja alurnya tak perlu muter-muter seperti saat ini, toh 99 persen calon penumpang sudah di vaksin dan mereka semua menggunakan masker.

Dokpri
Dokpri
Yang agak sulit di atur itu mungkin kepadatan di dalam gerbong kereta, karena di setiap stasiun selalu terjadi penambahan penumpang dan penumpang tersebut terkadang tak peduli kereta itu sudah padat, mereka akan terus merangsek masuk.

Jadi keinginan untuk menjaga jarak sesuai standar prokes seperti yang dilakukan di setiap stasiun, di dalam gerbong cuma mimpi.

Jadi segala upaya menjaga jarak saar memasuki stasiun itu menjadi seperti sia-sia, toh tetap saja di dalam gerbong tak ada jaga jarak itu.

Mungkin ini yang harus dievaluasi oleh pihak KCI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun