Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Perjalanan Kisah Gincu Meronai Zaman

18 September 2021   14:16 Diperbarui: 18 September 2021   14:43 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumparan.com
Kumparan.com
Padahal, apabila ditarik jauh kebelakang dimasa-masa awal penemuan perona bibir ini seperti dilansir Historia.id lipstik atau gincu tak merujuk pada jenis kelamin tertentu, tetapi menjadi pembeda status sosial.

Sebelum saya melanjutkan artikel ini, kenapa diawal tulisan ini saya lebih sering menggunakan kata "lipstik" dibanding kata "gincu" yang lebih indonesia dan terkesan sexy serta eksotis?

Ternyata menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan untuk menulis artikel ini, meskipun secara harfiah dan kegunaan sama-sama sebagai perona bibir makna lipstik dan gincu itu serupa atau bersinonim.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gin*cu n 1 pewarna bibir; lipstik; 2 bahan pewarna (untuk kue-kue dan sebagainya);

Tetapi secara esensial lipstik dan gincu itu berbeda. Gincu lebih dikenal menggunakan bahan-bahan alami semisal untuk mendapatkan warna merah orang-orang pada zaman dulu memanfaatkan warna -warna yang berasal dari tumbuhan.

Sementara lipstik, menggunakan bahan sintetis hasil olahan teknologi canggih dan diproses sepenuhnya dengan menggunakan mesin sehingga bisa menghasil begitu banyak warna dengan cepat.

Terlepas dari perbedaan esensi tersebut, yang kita kenal hingga saat ini gincu ya lipstik, lipstik ya gincu juga.

Yang jelas gincu merupakan ikon mistik kewanitaan yang keberadaannya hampir setua peradaban manusia. 

Gincu pertama kali keberadaannya tercatat dalam sejarah menurut sebuah jurnal yang ditulis oleh Sarah Schaffer dan dirilis oleh DASH Harvard Amerika Serikat dengan judul "Reading Our Lips: The History of Lipstick Regulation in Western Seats of Power"  Gincu mulai meronai dunia sekitar tahun 3.500 sebelum masehi (SM).

Adalah Ratu Shub-Ad atau lebih dikenal dengan nama Ratu Schub dari Ur kuno, salah satu kota terpenting pada masa Sumeria di Mesopotmia Selatan.

Ia saat itu menggunakan pewarna bibir dari bahan dasar timah putih dicampur dengan batu bata merah yang telah dihaluskan. Dan saat itu tak hanya perempuan yang menggunakannya tetapi juga pria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun