Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peternak Blitar Ditangkap Polisi karena Menyampaikan Aspirasi pada Jokowi, Mengapa Harus Represif?

8 September 2021   11:33 Diperbarui: 8 September 2021   13:27 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MIris saya membaca berita, seorang peternak di Blitar ditangkap Polisi lantaran ia membentangkan poster yang terbuat dari kertas bertuliskan

 "Pak, Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar "

Pria tersebut membentangkan poster sambil berdiri di pinggir jalan saat iring-iringan mobil ditumpangi Presiden Jokowi melintasi jalan tersebut yang saat itu tengah melakukan kunjungan kerja di wilayah Kota Blitar.

Apa yang salah sebenarnya dengan tindakan pria yang hingga tulisan ini dibuat belum diketahui namanya tersebut sampai harus ditangkap?

Ia menyampaikan keluhannya dengan bahasa yang cukup sopan saya kira, tak ada ungkapan buruk di dalam tulisan tersebut.

Selain itu peternak tersebut pun terlihat  tidak berusaha  membahayakan keamanan Presiden, sepertimya murni hanya ingin menyampaikan keluhan kepada Presidennya.

Blitar memiliki banyak peternak dan harga jagung yang merupakan pakan utama ternak saat itu memang tengah melambung tinggi  seperti dilansir Republika.Co.id 

Harga Jagung pipil kering dengan kadar air 15 persen ditingkat petani harganya berkisar Rp.5.000 per Kg diatas harga wajar yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp.3.1450 per Kg.

Ditingkat konsumen  dalam hal ini peternak harga jagung dengan kualitas tersebut berkisar antara Rp.5.500 hingga Rp.6.000 per Kg.

Dengan kondisi ini tentunya mereka sangat kesulitan beberapa waktu belakangan apalagi ditengah pandemi seperti ini.

Itu faktanya dan kondisi itu real,  tidak mengada-ngada, lantas kenapa polisi harus melakukan tindakan represif seperti itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun