Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ironi Menohok, Glorifikasi Kebebasan Saipul Jamil dan Kasus Pelecehan Seksual di KPI

4 September 2021   12:11 Diperbarui: 4 September 2021   12:43 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekilas kemarin saya melihat tayangan televisi tentang bebasnya pedangdut Saipul Jamil dari Lembaga Pemasyarakan Cipinang setelah selama 8 tahun mendekam karena kasus pelecehan seksual dan penyuapan Panitera Pengadilan Jakarta Utara.

Tampak ia dikalungi bunga dan diarak diatas mobil kap terbuka, seolah ia pahlawan yang baru pulang dari medan juang mengharumkan nama bangsa dan negara.

Saipul terlihat sangat sumringah menebar senyum keceriaan, tak lupa ia mengucapkan sepatah dua patah kata dan menjawab pertanyaan sejumlah penggemar dan wartawan yang meliput momen kebebasannya.

Yang menarik dan kemudian menjadi sorotan adalah saat Saipul menjawab pertanyaan dari salah seorang yang berada dalam kerumunan di depannya.

"Bang Ipul Trauma enggak"?

Dengan tangkas ia pun menjawab seperti yang saya saksikan di sejumlah channel Youtube.

"Ya pasti trauma, jadi buat teman-teman hati-hati, bijaklah dan selalu waspada. Kita tidak tahu dimana ada musuh, bisa jadi teman dianggap baik tapi ternyata dia musuh kita. Tapi ya sudahlah, yang penting kita ikhlas" begitu jawab Ipul.

Terhenyak saya mendengar pertanyaan dan jawaban Saipul Jamil ini.

Tak sadarkah mereka ini, bahwa Saipul Jamil dilaporkan dan dipidana karena ia melakukan pelecehan seksual terhadap seseorang yang ia sebut "temannya" itu, dan kasusnya tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan di pengadilan.

Kok Ipul ini seolah memposisikan dirinya sebagai "korban", padahal dia lah pelaku kejahatan dan "temannya" itulah yang menjadi korban laku bejatnya itu.

Tanpa rasa bersalah sama sekali sejumlah media terkhusus infotainment turut mengglorifikasi momen ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun