Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sekarang! Saat yang Tepat Bagi Greysia Polli/Apriyani Rahayu untuk Meraih Emas Olimpiade

30 Juli 2021   06:02 Diperbarui: 30 Juli 2021   06:37 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan dramatis ganda putri Indonesia Greysa Polli/Apriyani Rahayu atas ganda putri China Du Yue/Li Yin Hui .di perempat final ajang Olimpiade Tokyo 2020 menjadi sejarah bagi dunia bulutangkis Indonesia.

Sepanjang keikutsertaan Indonesia di cabang bulutangkis olimpiade  tak pernah ada pasangan ganda putri yang berhasil menembus semifinal dan berpeluang sangat besar untuk meraih medali olimpiade.

Pasca bulutangkis dipertandingan secara resmi pada Olimpiade  1992 di Baecelona Spanyol, 19 medali berhasil di boyong oleh para atlet badminton Indonesia.

Raihan medali itu terdiri dari 7 keping medali emas, 6 perak serta 6 perunggu. Bulutangkis membawa pada zaman "ke-emas-an" bagi kiprah Indonesia di olimpiade

Sejak saat itu tradisi emas olimpiade untuk Indonesia menjadi keniscayaan, kecuali saat Olimpiade 2012 di London Inggris.

Tak satu pun pebulutangkis Indonesia berhasil meraih medali emas, China berjaya dengan menyabet seluruh emas di cabang olahraga bulutangkis saat itu.

Empat sektor tunggal putri, tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran selalu berhasil mempersembahkan medali, dan secara bergantian di antara keempat sektor tersebut menyumbang medali emas.

Emas pertama Indonesia di ajang olimpiade dipersembahkan oleh tunggal putri Susi Susanti di Olimpiade Barcelona tahun 1992, menyusul kemudian dikesempatan yang sama  tunggal putra lewat Alan Budi Kusuma.

Kemudian pada Olimpiade 1996 di Atlanta pasangan ganda putra Ricky Subagja/Rexy Maenaky mempersembahkan emas bagi kontingen Indonesia.

Ganda putra kembali jadi andalan saat Tony Gunawan/Candra Wijaya meraih medali emas pada Sydney 2000.

Empat tahun berselang, Athena 2004, medali emas Olimpiade kembali datang dari nomor tunggal putra via Taufik Hidayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun