Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Menjadi India Baru sebagai Epicentrum Covid-19 di Asia, PPKM 6 Minggu Sebuah Keniscayaan?

14 Juli 2021   16:54 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:21 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini 2 laman berita asing Bloomberg.Com dan Nikkei.com judul headlinenya cukup membuat kita bergidik.

"Indonesia's Daily Cases Surge Past India, Marking New Covid Epicenter"

Begitu headline Bloomberg.Com melihat situasi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Mereka menyebutkan, 2 hari terakhir secara berturut-turut tingkat infeksi harian Covid-19 lebih dari 40.000 kasus positif baru.

Bahkan hari Selasa (13/07/21) kemarin angkanya mencapai 47.899 kasus baru melebihi kasus positif baru di India, dengan tingkat kematian lebih dari 1.000 orang per hari.

Naik drastis dibandingkan sebulan lalu yang angkanya masih dibawah 10.000 kasus baru per hari.

Varian delta mengambil peran yang signifikan dalam penyebaran Covid-19 di Indonesia hingga penambahannya eksponensial.

Dalam hal volume testing dan tracing sejumlah epidemolog menyebutkan bahwa Indonesia tak semasif yang India lakukan.

Jika berkaca pada positivity rate Indonesia yang berada dikisaran 30 persen, yang artinya setiap 100 orang Indonesia 30 diantaranya terpapar Covid-19, angka aktual kasus positif baru Covid-19 di Indonesia bisa mencapai diatas 100 ribu kasus per hari.

Meskipun angka ini masih jauh dibawah saat tsunami kasus baru Covid-19 mencapai puncaknya 400 ribu kasus baru per hari  di India, tapi positivity rate negeri Bollywood ini hanya 2 persen saja.

Kondisi ini membuat pemerintah Indonesia harus berjibaku memenuhi kurangnya oksigen seperti yang terjadi di India antara bulan April dan Mei 2021 lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun