Jadi tak bisa menjadi jaminan juga jika keduanya bergabung dalam satu paket peserta Pilpres di tahun 2024 polarisasi ekstrem tak akan terjadi.
Justru saya beranggapan polarisasi akan semakin ekstrem, Jokowi akan dijadikan sasaran kritik hingga fitnah oleh mereka yang selama ini memang sudah tak suka dengan keberadaannya sebagai pemimpin Republik ini.
Qadari mungkin luput memperhatikan, bahwa ternyata bergabungnya Prabowo ke dalam gerbong Jokowi tak serta merta mereduksi polarisasi secara keseluruhan, meskipun bisa jadi memang mengurangi kedalaman keterbelahannya.
Isu Jokowi 3 periode ini bukan kali pertama muncul kepermukaan, dan Jokowi sudah menyatakan sikapnya menolak dengan sangat keras, bahwa ia tegak lurus terhadap UUD'45 dan setia pada makna reformasi.
"Saya tidak ada niat, tidak  berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode, itu yang mesti kita jaga bersama-sama."ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
Ia pun mengimbuhi jika usulan dirinya 3 periode merupakan upaya menjilat dirinya atau berusaha menampar mukanya.
Saya sebagai salah satu pendukung Jokowi selama ini, sudah dipastikan akan ada diseberang wacana Jokowi tiga periode ini.
Andai Jokowi kemudian berubah pendirian dan setuju dengan usulan tiga periode tersebut (semoga saja tidak), saya pasti akan menentang dan menjadi pihak yang berlawanan dengannya.
Jokowi bakal meninggalkan legacy yang buruk bagi demokrasi Indonesia.
Namun, saya yakin Jokowi tak akan berubah pendirian, ia tetap akan mengatakan tidak pada wacana Jokowi 3 periode.