Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Super Eropa, Berakhir Sebelum Bermula

22 April 2021   06:15 Diperbarui: 22 April 2021   06:18 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pemain yang terlibat dalam liga ini diancam tidak diperbolehkan tampil dalam berbagai laga resmi mewakili negara di ajang Piala Eropa dan Piala Dunia.

Lebih jauh lagi klub sepakbola yang terlibat dalam ESL tak akan mendapat izin dari organisasi sepakbola negara masing-masing  untuk tampil di laga domestik negaranya.

Hal ini tentu saja bakal berat bagi klub dan pemain, ya tak ada jalan lain selain mengundurkan diri dari Kompetisi yang tadinya akan mulai dilaksanakan mulai musim 2021-2022.

ESL sendiri gagasan awalnya sudah diucapkan Perez sejak 2009 lalu, konon katanya dilakukan untuk menyelamatkan klub dan sepakbola secara keseluruhan.

Namun, semua baru mendekati kenyataan setelah digelarnya sebuah pertemuan pada 2016 silam. Tak banyak orang yang tahu, ternyata ada campur tangan dari miliarder AS, Stephen M. Ross dalam pembentukan ESL ini.

Menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan, Stephen Ross yang merupakan sosok miliuner Amerika Serikat pemilik klub Miami Dolphin akan bertindak sebagai sponsor utama ESL dan ia diyakini ada dibalik pembentukan ESL.

Tadinya jika rencananya mulus, ESL akan berlangsung pada bulan Agustus berbarengan dengan liga domestik. Rencananya, 20 tim akan dibagi menjadi dua grup beranggotakan 10 tim, yang akan saling bertanding di kandang dan tandang.

Itu berarti klub yang berpartisipasi dijamin untuk memainkan 18 pertandingan grup sebelum tiga tim teratas di setiap grup lolos ke babak sistem gugur.

Tim yang finis keempat dan kelima kemudian akan bersaing dalam play-off dua leg untuk mendapatkan tempat perempat final yang tersisa.

Setelah penyisihan grup selesai, sistem gugur akan terlihat sama dengan Liga Champions, menampilkan pertandingan dua leg di perempat final dan semifinal sebelum final satu kali untuk menentukan juara.

Meskipun banyak pihak menyatakan bahwa alasan idealisme yang dilontarkan Perez itu cuma kilah belaka, sejatinya urusan ini adalah perkara meraup uang dalam jumlah yang cukup besar dari sepakbola antar klub Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun