Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kembali Menonton Film "When Harry Met Sally", Film Komedi Romantis Terbaik

14 Maret 2021   13:08 Diperbarui: 14 Maret 2021   13:18 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi malam saya kembali menonton film komedi romantis (Komrom) lawas, When Harry Met Sally yang dibintangi oleh ratu komrom 90-an Meg Ryan dan komedian - aktor Billy Crystal.

Film yang dirilis tahun 1989 ini memang tak membosankan meski berulang kali ditonton, tadi malam itu ke-5 kalinya saya menonton film yang digagas dan dibesut oleh Sutradara Rob Reiner dan penulis naskah skenario spesialis Komrom Nora Ephron.

Mereka memang jenius dalam meracik film bertema komrom ini, dan menurut saya film When Harry Met Sally  merupakan film komedi romantis terbaik dalam 32 tahun terakhir.

Dalam film tersebut keduanya begitu fokus kepada sikap serta pandangan Harry dan Sally terhadap cinta, seks, persahabatan dan relasi keduanya.

Rob sang Sutradara dan Nora penulis skenario sangat inovatif dan piawai menghapus detail biografi karakter 2 tokoh utamanya tersebut.

Kita bisa mengetahui dalam film itu bahwa Sally Albrigth yang diperankan dengan sempurna oleh Meg Ryan butuh waktu satu setengah jam untuk memesan sepotong sandwich.

Seperti kita tahu juga bahwa Harry Burns yang diperankan sangat keren oleh Billy Crystal menilai bahwa kue Mamollars adalah kue terbaik sepanjang masa.

Namun, kita tak pernah tahu apakah mereka memiliki saudara kandung atau tiri, misalnya. Atau apakah kedua orang tua mereka masih hidup atau salah satu diantaranya sudah meninggal.

Penonton pun tak dibiarkan mengetahui, apakah kedua orang ini pernah dirisak saat keduanya bersekolah, apakah keduanya menikmati pekerjaan yang saat itu tengah mereka jalani, atau lebih jauh lagi kita juga tak pernah tahu pilihan politik mereka dan seperti apa rencana masa depan mereka berdua, Harry dan Sally.

Nora dan Rob hanya fokus pada perasaan dan romantika yang dinamis antara mereka berdua. Hal ini lah menurut saya yang menjadikan When Harry Met Sally agak berbeda dengan cerita Komrom lain.

Tak perlu alasan apapun bagi mereka untuk saling jatuh cinta,yang paling penting bagi mereka adalah seberapa besar perasaan mereka satu sama lain.

Dinamika cinta antar keduanya lah yang harus dihadapi Harry dan Sally tanpa perlu melibatkan apapun atau siapapun bahkan waktu pun dibiarkan saja bergulir seolah waktu bukan hal yang penting. Hal itu terpampang dengan jelas di sepanjang  film itu.

Dalam kebanyakan komedi romantis, para calon kekasih dipisahkan dengan tinggal di kota yang berbeda (Sleepless in Seattle) atau negara yang berbeda (Four Weddings and a Funeral).

Mereka harus berurusan dengan kehamilan yang mengejutkan (Knocked Up), jurang budaya (My Big Fat Greek Wedding) atau artikel majalah yang sangat bodoh (How To Lose a Guy in Tenth Days).

Namun, dalam film When Harry Met Sally, dua tokoh utamanya ini masih lajang tinggal ditempat sama di Kota New York dan kehidupan mereka normal dan baik-baik saja.

Tak ada halangan apapun bagi mereka untuk menjadi pasangan kecuali ketakutan yang timbul dan menguar dari dalam hati dan pikiran mereka sendiri.

Kedua karakter ini seolah dibiarkan dan diberi ruang seluas mungkin oleh penulis skenario dan sutradara untuk menjadi dewasa, bertemu orang lain, dan melakukan berbagai kesalahan. 

Hingga akhirnya setelah keduanya lelah berjuang, mereka bisa menemukan siapa mereka sebenarnya dan keinginan apa yang mereka harapkan. Yang berujung menemukan satu sama lain.

Di akhir film ini, saat Harry Connick Jr bersenandung kita semua tahu bahwa Harry dan Sally memang diciptakan untuk saling memiliki satu sama lain.

Ini memang benar-benar film keren, dialognya benar-benar pas dan jleb, akting para tokohnya sempurna, ilustrasi musiknya yang akrab di telinga, dan penggambaran Kota New York yang sangat menggiurkan.

Film ini meski sangat ringan untuk dikunyah dan sederhana untuk dipahami, sesederhana judulnya "Pria bertemu Wanita." Tetapi meninggalkan kesan yang sangat dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun