Menurut Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta, Sarjoko, yang tak lolos verifikasi kelayakan administrasi saja hingga mencapai 13.666 orang dari sekitar 23.939 pendaftar.
Kemudian 13.666 orang tersebut diverfikasi lagi oleh pihak Bank DKI untuk dinyatakan layak mendapatkan KPR, akhirnya menurut Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Idris Ahmad, selama tiga tahun menjabat memimpin Ibu Kota, Anies hanya mampu merealisasikan program rumah DP 0 rupiah sebanyak 0,26 persen.
Padahal target awal Anies untuk memenuhi janji kampayenya Anies menargetkan 234.214 unit rumah hunian DP 0 persen.Â
Seperti yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta tahun 2017-2022
Faktanya hingga saat ini yang baru terbangun hanya 780 unit rusun, dan yang dihuni baru 278 unit. Ini kaya bumi dan langit, janji manis Anies ternyata berujung pahit.
Apalagi kemudian Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) menemukan jejak korupsi dalam pengadaan lahan bagi proyek rumah DP 0 persen ini di Pondok Rangon Cipayung Jakarta Timur, yang diduga merugikan negara sebesar Rp. 100 milyar.
Dan saat ini salah satu tersangka telah ditetapkan KPK yakni Yoori C Pinontoan, Dirut BUMD Â Sarana Jaya yang ditugaskan untuk menyediakan lahan bagi proyek tersebut.
Terakhir, kabarnya janji Anies terkait rumah DP 0 persen ini harus kembali mengalami revisi.
Menurut anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari, dalam draft  perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta tahun 2017-2022
Pemprov DKI memotong target pembangunan rumah DP 0 persen dari 232.214 unit menjadi hanya 10.460 unit.
"Target rusunami berkurang 95,5 persen sehingga hanya menjadi 10.460 unit," kata Eneng seperti dilansir Kompas.Com, Jumat (12/03/21).