Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lakon Partai Demokrat Bak Sinetron, Akankah Melahirkan "Partai Demokrat Perjuangan"?

1 Maret 2021   08:12 Diperbarui: 1 Maret 2021   10:08 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saling sahut pembeberan aib masing-masing di internal Demokrat menjadi seru untuk disaksikan. Borok pengurus dan PD sebagai institusi pun menjadi konsumsi publik.

Alih-alih mendapat simpati,publik malah mencibir dan sangat mungkin berpikir "ngurus konflik internal partai sendiri saja tak becus, apalagi ngurus negara"

Hal ini makin menguatkan posisi para senior yang bersebarangan dengan klan SBY. Dan sepertinya mereka akan tetap memaksakan KLB PD terlaksana.

KLB yang diinisiasi oleh "oposisi AHY" ini, konon katanya akandilaksanakan pada bulan Maret 2021 ini. Meskipun fakta ini mati-matian dinihilkan oleh kubu SBY, tapi rasanya ada rasa jeri juga.

Jika KLB ini terjadi saya rasa Partai Demokrat secara resmi akan pecah, apakah perpecahan ini akan melahirkan "Partai Demokrat Perjuangan" atau "Another Partai Demokrat"

Dan ini jelas akan merugikan Demokrat secara keseluruhan, elektabilitasnya akan semakin tergerus, cita-cita menempatkan AHY sebagai pemimpin nasional pun akan semakin kehilangan pijakan.

Jangan-jangan pada Pemilu 2024, hanya untuk lolos dari parliament treshold saja Partai Demokrat harus bersusah payah meraihnya, jika kondisi seperti ini tak segera dibereskan dan perpecahan internal kadung terjadi.

Mungkin akan lebih baik jika SBY menginisiasi pertemuan semua faksi di Demokrat untuk berbicara dari hati ke hati untuk menyelesaikan konflik ini.

Tak perlu melibatkan atau menyebut pihak luar dalam konflik internal seperti ini, toh jika di dalamnya sudah benar-benar solid infiltrasi apapun dari luar tak akan mampu tembus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun