Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lakon Partai Demokrat Bak Sinetron, Akankah Melahirkan "Partai Demokrat Perjuangan"?

1 Maret 2021   08:12 Diperbarui: 1 Maret 2021   10:08 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, faksi di bawah barisan Ketua Umum Partai Demokrat 2001-2005, Subur Budhisantoso. Kedua, ujar Yus, faksi gerbong Ketua Umum kedua Partai Demokrat yakni mendiang Hadi Utomo.

Lalu ketiga, faksi barisan Ketua Umum ketiga Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Terakhir, faksi mantan Sekjen Demokrat yang juga pernah menjadi ketua DPR Marzuki Alie.

Konon menurutnya, keempat faksi ini lah yang mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pergantian Ketua Umum Partai Demokrat yang kini dijabat oleh AHY.

Mereka semua merasa AHY itu terlalu dipaksakan untuk menjadi seorang ketua umum partai. AHY "dipaksa" duduk menjadi Ketum Demokrat hanya untuk melanggengkan kekuasaan Dinasti Yudhoyono di Partai Demokrat.

Kepemimpinan AHY inilah yang sebenarnya menjadi sumber masalah di Partai Demokrat. Narasi keterpilihan AHY yang disebut "aklamasi" dalam KLB sebelumnya itu menjadi tanda tanya besar.

Karena jika memang itu benar aklamasi, konflik seperti yang terjadi saat ini di PD tak akan pernah terjadi. Jadi jelas ada yang salah dalam proses pemilihan AHY ini.

Seandainya mereka solid mendukung AHY sebagai Ketum seperti yang diklaim oleh sejumlah Pengurus DPP PD. Sejumlah pemecatan terhadap beberapa ketua DPC dan para mantan petinggi dan pendiri Demokrat tak akan terjadi dong.

Artinya memang usulan KLB itu murni datang dari akar rumput. Dan ini lah yang berusaha dinafikan oleh pengurus DPP PD saat ini.

Namun guliran masalah di PD ini tambah membesar, membuat sang Begawan SBY yang seharusnya sudah madhek pandhito, malah harus kembali turun gunung.

Meskipun ia telah mengeluarkan sabda, yang menyatakan dukungan penuhnya terhadap AHY, bola salju rasa ketidakpuasaan terhadap kepemimpinan Dinasti Yudhoyono di Demokrat terus bergema lebih kencang lagi.

Pemecatan terhadap para kader senior Demokrat yang dianggap berseberangan dengan kebijakan SBY Cs, tak jua mampu membendung atau melokalisir konflik yang tengah terjadi, malah memunculkan konflik baru yang sebenarnya tak perlu terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun