Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cacat Pikir Permadi Arya alias Abu Janda

27 Januari 2021   15:09 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:12 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi nama Permadi Arya A.ka Abu Janda viral dan tengah menjadi bahan perbincangan publik, di platform media sosial Twitter nama tersebut menjadi Trending Topic, hingga tulisan ini dibuat tak kurang 13.800 cuitan menggunakan nama Abu Janda.

Saya awalnya tak terlalu memerhatikan  apa pasal kehebohan terkait dirinya itu bisa terjadi, lantaran unggahan Abu Janda ini memang kerap menghebohkan dan memerahkan telinga pihak yang kerap ia sebut "Kadrun".

Akun Twitter miliknya @Permadiaktivis1 selalu mencuitkan hal-hal yang menegaskan bahwa posisinya merupakan pendukung garis keras Jokowi.

Ia sangat keras menentang intoleransi yang terjadi di masyarakat, tetapi terkadang cuitannya di medsos agak kelewat batas, bahkan dalam beberapa kesempatan bisa disebut sebagai "intoleransi itu sendiri."

Bagi yang berseberangan dengannya, Abu Janda terlihat seolah kebal hukum, beberapa kali dilaporkan ke aparat hukum tetapi tindak lanjutnya tak jelas hingga kini.

Meskipun, mungkin Polisi sendiri tak memiliki  bukti yang cukup untuk membawa kasus terkait Abu Janda ini ketingkat lebih lanjut.

Kali ini, ada 2 masalah yang ramai menjadi perbincangan yang pertama terkait cuitannya yang berbau rasis terhadap Natalius Pigai.

"Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? sudah selesai evolusi belom kau?"  cuit Abu Janda lewat akun Twitternya

Dan yang kedua terkait cuitannya yang ditujukan untuk merespon banyaknya kasus intoleransi yang mengatasnamakan Islam lewat akun medsosnya , dan kemudian cuitannya ini oleh sebagian pihak dianggap menghina agama Islam.

"Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan dan lain-lain. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak-injak kearifan lokal,"  cuitnya.

Untuk pasal rasisme terhadap Pigai, seperti yang dicuitkan Permadi, saya sih menganggap "it's rasisme" atau jika tak masuk dalam rasisme itu merupakan Body Shamming yang sangat berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun