Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rizieq Shihab dan FPI, Tak Putus Dirundung Masalah

24 Desember 2020   06:50 Diperbarui: 24 Desember 2020   18:19 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Front Pembela Islam(FPI) dan Rizieq Shihab sepertinya kini tengah dalam fase terjun bebas, berbagai permasalahan terus datang mendera mereka.

Hari Rabu (23/12/20), Polda Jawa Barat kembali menetapkan Rizieq sebagai tersangka, kali ini untuk masalah kerumunan di Megamendung Kabupaten Bogor.

Tak sampai disitu, lahan yang selama ini digunakannya untuk Pondok Pesantrennya Markaz Syariah di kawasan tersebut di somasi  oleh PTPN VIII dan mereka diharapkan segera mengosongkan lahan tersebut.

Dokumen somasi yang dilayangkan oleh PTPN VIII itu beredar di media sosial. Dalam dokumen tersebut dituliskan bahwa  penggunaan tanah seluas 30,9 hektar yang sejak tahun 2013 dipergunakan oleh Ponpes Agriculture Markaz Syariah tanpa seizin PTPN VIII Gunung Mas pemilik resmi lahan tersebut.

Apabila dalam 7 hari kerja sejak surat somasi itu diterima mereka tak meninggalkan tanah tersebut maka akan dilaporkan ke pihak Polda Jawa Barat.

Pihak FPI mengaku telah menerima surat somasi tersebut. Mereka sebenarnya telah berupaya mengajukan izin untuk mengelola lahan yang ssbelumnya menurut FPI tak terurus itu.

"Iya, kan sebelumnya sudah ada proses, beberapa kali dilakukan membenahi, kemudian niat baik dari Markaz Syariah untuk lahan tersebut kita manfaatkan, dan kita fungsikan untuk bercocok tanam. Dan sudah banyak. Yang dimulai antaranya menanam alpukat, hal lain yang tidak dimanfaatkan," ujar kuasa hukum FPI Ichwan Tuankotta, Rabu (23/12/20). Seperti dilansir Detik.Com.

Ia mengaku bahwa Rizieq Shihab mendapatkan lahan itu dengan cara membeli dari para petani di kawasan tersebut.

Mungkin Rizieq dan para pengikutnya tak pernah membayangkan kepulangan kembali dirinya ke Indonesia setelah selama 3,5 tahun berada di Arab Saudi justru menjadi asal muasal kesulitan yang begitu besar sehingga mengancam eksistensi Ormas yang berdiri tahun 1998 ini.

Harapan kembalinya Rizieq akan menancapkan kejayaan bagi FPI dan para pengikutnya sepertinya tinggal harapan belaka.

Sejak kedatangan Rizieq, dan segala tingkah setelah kedatanganya yang terkesan membangkang dan menerabas berbagai aturan yang ada terutama berkaitan dengan protokol kesehatan menyeret mereka  ke dalam situasi pelik  yang membuat mereka  seolah  melakukan bunuh diri secara perlahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun