"Karena pragmatisme maka mesti digantikan dari Gerindra, ya kalau itu terjadi memang Fadly Zon yang pas gitu kan, sesuai bidangnya," ujar Rocky Gerung dalam Channel Youtube @RockyGerungofficial miliknya bertajuk "Fadly Zon Dilarang Masuk Kabinet Gantikan Edhy Prabowo" Â yang diunggah Senin (30/11/20) kemarin.
Meskipun demikian, Rocky pun menyebutkan bahwa secara politik etis seharusnya Fadly Zon terlarang masuk Istana.Â
Ya kita tahulah posisi Fadly Zon selama ini, ia merupakan salah satu orang yang paling getol mengkritik apapun kebijakan dan keputusan pemerintahan Jokowi.
Meskipun secara resmi Partai Gerindra dimana Fadly Zon bernaung adalah pendukung koalisi pemerintahan Jokowi jilid-2.
Sikap Fadly sama sekali tak menunjukan sikap seorang pendukung partai pemerintah. Sepertinya Gerindra menugaskan Fadly untuk tetap melakukan kritikan-kritikan pedas pada pemerintah Jokowi, meskipun secara kelembagaan partainya mendukung Jokowi.
Atas sikapnya tersebut, Fadly Zon bahkan menahbiskan dirinya sebagai Juru Bicara Rakyat, tanpa membawa embel-embel partai politik yang menaunginya.
Apakah kemudian sikap ini etis, ya secara etika politik sih seharusnya tak demikian tapi itulah politik. Jika kemudian dipermasalahkan Gerindra akan berkilah "itu kan pendapat pribadi bukan sikap resmi partai".
Dengan sikap dan posisi Fadly Zon seperti ini, saya rasa agak sulit ia bisa masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi.
Akan menjadi aneh, jika Fadly kemudian menunduk-nunduk pada Jokowi, seseorang yang kerap ia nyinyiri.Â
Tapi menurut Rocky yang juga merupakan kawan seperjuangan Fadli Zon dalam Pilpres 2019 lalu, jika Fadly dan Prabowo masuk ke dalam kabinet, integritas Gerindra sebagai sebuah partai akan tegak kembali.
"Prabowo dan Fadly nantinya akan menguasai media karena wajah mereka berdua akan memenuhi pemberitaan," tambahnya.