Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lihatlah Rizieq Shihab Itu sebagai Manusia Biasa

22 November 2020   10:45 Diperbarui: 22 November 2020   10:50 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebaliknya bagi para "pemujanya" lihat juga Rizieq Shihab itu sebagai manusia biasa yang sangat mungkin berbuat salah, setiap ucapannya itu tak selalu benar dan tak harus selalu diikuti, itulah gunanya akal yang diberikan pada manusia oleh Allah SWT agar bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar.

Namun mungkin ada sanggahan, Agama atau ajaran kepercayaan seperti yang diucapkan Rizieq itu adalah sebuah dogma yang terkadang hanya membutuhkan keyakinan saja tidak nalar atau dalam bahasa agama disebut taqlid.

Oke, hingga titik tertentu itu bisa jadi benar, tapi ingat segala laku dan ucap Rizieq Shihab itu tak berada dalam ruang hampa.

Artinya kita harus menyadari bahwa ia memiliki peran lain dalam hidupnya sebagai pihak yang berusaha memengaruhi konstelasi politik nasional yang posisinya semua kita  tahu berada di mana,  atas dasar iu makanya ia memiliki kepentingan lain atas ucapannya itu.

Hal ini lah yang harus diperhatikan oleh para pemujanya, makanya seperti yang saya tulis diatas gunakanlah akal dan pikiran untuk menyaring setiap ucapan serta menafsirkan segala tindakannya itu.

Membenci dan memuja lah secara rasional, fanatisme buta itu tak akan mampu membawa kita kemana-mana, yang ada hanya akan membawa kita pada kegaduhan satu ke kegaduhan yang lainnya.

Lihatlah Rizieq Shihab sebagai seorang manusia biasa saja, yang masih bisa salah karena senyatanya ia bukan malaikat yang tak pernah berbuat salah.

Namun dalam saat bersamaan jangan juga Rizieq Shihab dianggap selalu berbuat salah karena faktanya dia itu manusia juga bukan setan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun