Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aksi Demonstrasi UU Ciptaker Terus Berlanjut, Sejak Kapan Manusia Mengenal Aksi Demonstrasi?

18 Oktober 2020   12:11 Diperbarui: 18 Oktober 2020   12:21 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para demonstran memaku salah satu gereja di Jerman tempat terdapat risalah tentang penyalahgunaan Katolik yang ditulis oleh Martin Luther. 

Meskipun kemudian Aksi massa dalam jumlah besar ini harus berakhir rusuh dan menimbulkan pertumpahan darah.

Aksi Massa lain di Eropa yang mengubah sebuah sistem pemerintahan dan akhirnya melahirkan konsep pemerintahan Trias Politika yang digunakan di hampir seluruh negara di dunia adalah Revolusi Perancis pada 14 Juli 1789.

Aksi demonstrasi yang disebut dengan nama The Storm of Bastille, yang terjadi di Istana Bastille yang merupakan simbol Monarki Kerajaan Perancis, berakhir dengan runtuhnya sistem Monarki Absolut dan berganti menjadi Republik Perancis

Kejadian ini juga harus berakhir dengan pertumpahan darah yang cukup besar bahkan Raja Perancis terakhir Louis ke XVI akhirnya dieksekusi dengan cara dipancung menggunakan Guillotine.

Kemudian banyak lagi aksi massa yang menghadirkan tonggak sejarah bagi sebuah bangsa, seperti di India yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi sebagai bentuk perlawanan pada kolonialisme Inggris pada tahun 1930.

Di Amerika Serikat ada Martin Luther King  yang memimpin aksi unjuk rasa besar pada 1963 yang menentang kebijakan rasial kulit hitam.

Bagaimana dengan Indonesia, sejak kapan aksi unjuk rasa besar terjadi di tanah air kita tercinta ini?

Aksi unjuk rasa besar pertama kali terjadi di Indonesia terjadi pada tahun 1966 pasca peristiwa G30S. Dengan dimotori oleh pemuda dan pemudi dari kalangan Mahasiswa yang jumlahnya hingga ribuan orang, mereka turun ke jalan menyerukan protes atas kondisi negara yang kian memprihatinkan yang berhulu pada peristiwa G30S tahun 1965.

Para demonstran sama sekali tak puas dengan sikap Presiden Soekarno dalam menyikapi peristiwa tersebut. Pentolan PKI yang dianggap sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam peristiwa G30S dibiarkan begitu saja.

Kebutuhan pokok meroket hingga lebih dari 300 persen, aksi demonstrasi mahasiswa bersama elemen masyarakat menuntut tiga hal yang kemudian dikenal dengan nama Tiga Tuntutan Rakyat atau Tritura yang terdiri dari: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun