Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Isu Kepulangan Rizieq Shihab dan Revolusi yang Bakal Dipimpinnya, Benarkah?

14 Oktober 2020   12:47 Diperbarui: 14 Oktober 2020   17:14 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan oleh FPI, PA 212, GNPF Ulama, dan HRS Center ada kabar yang menyebutkan bahwa Imam Besar FPI akan segera pulang ke Indonesia setelah pihak Arab Saudi melepaskan cekalnya.

Kabar ini disampaikan oleh Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis, yang menyebutkan bahwa cekal Rizieq berakhir 13 Oktober 2020.

"Hari ini imam besar Habib Rizieq Syihab secara resmi sudah dicabut cekalnya dan hari ini sudah dibebaskan dari denda-denda apa pun karena Habib Rizieq Syihab tidak bersalah di Saudi Arabia," kata Shabri di atas mobil komando di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (13/10/20). Seperti dilansir Detik.com.

Ia akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi. 

"Imam besar Habib Rizieq Syihab akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi," ujarnya 

Belum ada penjelasan lanjutan dari pihak FPI dan Rizieq Shihab terkait pernyataan revolusi  yang disampaikan Shabri Lubis tersebut.

Klarifikasi ini menjadi penting, karena jika tidak hati-hati menggunakan kata revolusi apalagi yang berkaitan dengan politik bisa berpotensi menimbulkan masalah hukum.

Pihak Kepolisian bisa saja menafsirkan bahwa pernyataan revolusi itu memenuhi unsur pidana. Yang membuat saya heran adalah FPI dan kelompoknya ini seperti percaya diri dan tak takut dengan berbagai ujaran yang berbau provokasi tersebut.

Atau mereka tidak menyadari atau mengetahui revolusi beserta dampaknya itu seperti apa. Dialektika revolusi itu tak melulu masalah figur pemimpin, pergerakannya ditunjang berbagai macam faktor dengan segenap elemen perjuangan dan sarana prasarananya.

Logika revolusi itu harus benar-benar diperhitungkan secara mapan, tak cukup hanya gagah-gagahan saja. Melakukannya bukan perkara yang mudah seperti ngomong di mimbar orasi.

Revolusi itu harus memiliki timing yang tepat, tak bisa diperlambat atau pun dipercepat. Apalagi jika melihat situasi keamanan dan politik di  Indonesia yang relatif masih sangat kondusif. Aparat bersenjata dalam hal ini TNI dan Polri masih sangat solid mendukung pemerintah, revolusi hanya lah bualan belaka.

Ketika ada pihak berteriak-teriak untuk melakukan revolusi seperti yang dilakukan FPI dan Rizieq Shihabnya, mereka seperti sedang menggali kuburannya sendiri.

Jangankan untuk melakukan revolusi, membawa dirinya kembali pulang ke Indonesia saja Rizieq Shihab tak mampu.

Bahkan klaim yang disebut kan oleh ShabriI, bahwa Rizieq sudah bisa kembali ke Indonesia setelah pencekalannya oleh Pemerintah Arab Saudi dibuka, kebenarannya masih menjadi tanda tanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun