Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ada KAMI di Balik Aksi Rusuh Penolakan UU Ciptaker, Benarkah?

13 Oktober 2020   09:07 Diperbarui: 13 Oktober 2020   10:18 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika hal itu terjadi, bukan hanya Kepolisian yang akan babak belur, pemerintah Jokowi pun akan kesulitan menangkis tuduhan-tuduhan KAMI dan kelompok-kelompok satu barisannya.

Namun, sebaliknya jika keterlibatam petinggi KAMI bisa dibuktikan secara valid oleh aparat Kepolisian, maka ini menjadi senja kala bagi organisasi yang baru didirikan seumur jagung ini.

Karena KAMI yang mengklaim dirinya sebagai gerakan moral penyelemat Indonesia menjadi kehilangan nilai nya. 

Apalagi yang diharapkan pada sebuah organisasi yang gerakannya terlihat nyata membohongi publik. KAMI bakal layu sebelum berkembang.

Menanggapi penangkapan Syahganda Nainggolan, salah satu Petinggi KAMI yang lain Ahmad Yani menyatakan akan segera memberikan advokasi.

"Kami siapkan tim advokasi. Tadi saat dijemput kepolisian, belum ada yang dampingi," kata Anggota Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (13/10/20).

KAMI belum tahu persis apa yang dituduhkan pada Syahganda namun menurut Yani, Syahganda ditangkap oleh Divisi Siber Bareskrim Polri.

Sangkaan adanya dalang dalam kerusuhan  dalam aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker ini pertama kali muncul setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pihak pemerintah sudah tahu bahwa ada yang mengorkestrasi aksi rusuh itu.

Selain Airlangga, Menteri Koordinator  Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan  Mahfud MD menyatakan hal yang senada, jika mengamati polanya agak mustahil jika aksi rusuh ini tak ada yang mendalangi karena begitu teroganisir dengan pola yang sangat jelas.

"Pastilah by design sekurang-kurangnya terorganisir. Seperti itu kan by design karena polanya sama, ada demo besar lalu ada sekelompok orang yang bikin coret-coretan itu," ujar Mahfud, Minggu (11/10/20), seperti yang dilansir oleh Kompas.Com.

Sekarang tugas pemerintah dan aparat keamanan untuk membuktikan tudingannya tersebut. Jangan sampai akhirnya menjadi tak jelas seperti tudingan aksi rusuh yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK akhir tahun lalu, yang hingga kini siapa dalang dibalik aksi itu tak jua terkuak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun