Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gatot Nurmantyo Dicopotnya 3 Tahun Lalu, Ributnya Sekarang

26 September 2020   18:43 Diperbarui: 26 September 2020   18:46 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara orang mencari panggung politik itu kadang-kadang agak diluar nalar sehat masyarakat kebanyakan. 

Entah apa yang ada dipikiran Gatot Nurmantyo mantan Panglima TNI ini, tiba-tiba lewat pernyataannya saat diwawancarai oleh Hersubeno Arief lewat Channel Youtube Hersubeno Point ia menyatakan bahwa dirinya dicopot dari jabatannya sebagai Panglima TNI saat itu karena ia memerintahkan jajaran TNI untuk memutar dan menonton film Pengkhianatan G30S/PKI.

Jika memang  faktanya demikian mengapa pula harus meributkannya setelah 3 tahun berselang. Jika memang benar seperti klaimnya kenapa tidak saat dirinya dicopot ia mengungkapkan hal tersebut ke media?

Lantas mengapa pula momen berbicaranya itu harus pas di bulan September, waktu dimana biasanya isu PKI ramai di goreng oleh pihak-pihak yang sehaluan dengannya?

Faktanya Gatot Nurmantyo itu diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Jokowi dan digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, karena 3 bulan lagi dirinya memasuki masa pensiun.

Dan ia pun telah menduduki jabatan Pamglima TNU selama 2 tahun mulai dari tahun 2015 hingga 2017 akhir. Jadi wajar saja jika dirinya diganti, jika kondisinya seperti itu.

Kecuali masa pensiunannya masih tersisa 1 tahun lagi tiba-tiba ia dicopot, boleh lah ia bersakwasangka yang bukan-bukan. Walaupun hak mengangkat dan memberhentikan Panglima TNI itu merupakan hak Presiden setelah memberitahukannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Apalagi kemudian suara sumbang Gatot ini ditimpali oleh salah satu sekondannya dalam kelompok Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang juga merupakan pakar hukum tata negara, Refly Harun yang menyebutkan bahwa Gatot dipercepat pencopotannya dari jabatan Panglima TNI saat itu karena dapat mengganggu Konstelasi Pilpres 2019.

"Gatot adalah salah satu sosok yang disebut-sebut sebagai salah satu calon presiden potensial pada waktu itu. Karena itu pensiunnya dipercepat, agar dia tidak jadi orang yang powerfull," ujar Refly dalam Channel Youtube miliknya yang dirilis  Kamis (24/09/20)

Rasanya saat itu nama Gatot Nurmantyo  belum santer juga sebagai salah satu Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden 2019.

Baru setelah dicopot namanya mulai disebut-sebut sebagai salah satu calon yang pantas untuk maju menjadi Capres atau Cawapres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun