Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benarkah Republik Rakyat Tiongkok Terlibat dalam Peristiwa G30S, Seperti Klaim Soeharto?

21 September 2020   10:05 Diperbarui: 21 September 2020   10:54 8316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdikarionline.com

September merangkak mendekati akhir, setiap saat di bulan ini selalu membawa ingatan masyarakat Indonesia pada kenangan peristiwa kelam yang terjadi 55 tahun lalu ketika terjadi peristiwa kelam penuh darah Gerakan 30 September 1965 atau kini disebut G30S.

Meskipun kejadiannya telah terjadi lebih dari setengah abad lalu, tetapi perdebatan terkait peristiwa tersebut masih saja terjadi. Apalagi dalam 7 tahun terakhir nama PKI yang disebut oleh Orde Baru sebagai dalang utama G30S naik daun karena kerap disebutkan oleh sejumlah pihak untuk kepentingan politik praktis.

Silang pendapat yang menyigi penyebab dan siapa yang terlibat serta dalang peristiwa yang disebut Soekarno sebagai Peristiwa Gerakan Satu Oktober (Gestok)  memunculkan berbagai teori.

Selepas masa Orde Baru tumbang, berbagai teori muncul yang seringkali bernuansa konspiratif, bahkan kemudian nama Presiden ke-2 disebutkan sebagai instigator peristiwa G30S.

Namun sebenarnya ada isu lain yang tak kalah serunya terkait peristwa G30S ini, yaitu apakah Republik Rakyat China terlibat baik secara langsung maupun tak langsung dalam peristiwa yang menyebabkan 6 Jendral Angkatan Darat meninggal dunia ini?

Banyak pihak menyebutkan keterlibatan langsung China dalam peristiwa tersebut, salah satunya seperti yang diungkapkan dalam Buku Putih peristiwa G30S yang dirilis oleh Sekretariat Negara pada masa Orde Baru.

Isu-isu keterlibatan China itu menurut beberapa literatur dan sumber yang saya baca, salah satunya dari Situs Sejarah Historia.id, sangat panjang hingga ditarik ke beberapa tahun sebelum 1965, dari mulai bantuan peralatan militer China dalam pembentukan Angkatan ke-5 seperti usul PKI, hingga kemungkinan adanya transfer teknologi nuklir dari China ke Indonesia.

Isu lain, tentang bantuan medis yang diberikan oleh Pemerintah China dalam menangani kondisi kesehatan Presiden Soekarno yang saat itu disebutkan dalam keadaan kronis.

Kemudian terkait kemesraan antara Pemerintah RRC dan Partai Komunis China dengan PKI sejak beberapa tahun sebelum G30S terjadi.

Penelitian paling mutakhir terkait hal ini dilakukan oleh ahli sejarah China dari Nanyang University, Profesor Zhou Taomo.

Ia meneliti rangkaian peristiwa G30S yang berkaitan dengan peran Pemerintah China di dalamnya. Penelitian itu ia tuangkan menjadi sebuah disertasi yang bertajuk "Diaspora and Diplomacy: China-Indonesia and The Cold War 1947-1967," untuk meriah gelar Ph.D dari Cornell University Amerika Serikat.

Salah satu database dari penelitian itu adalah dokumen arsip Kementerian Luar Negeri China yang sudah di deklasifikasi secara bertahap pada tahun 2007. Sebanyak 250 bundel dokumen setebal 2.000 di buka khusus bagi para peneliti dan sejarawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun