Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Hilangnya "PKI" di Belakang G30S, dan Isu Keterlibatan Soekarno dan Soeharto dalam Peristiwa Itu

18 September 2020   13:20 Diperbarui: 18 September 2020   23:58 5629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Asvi, tulisan berjudul "Pledoi Kolonel A. Latief: Soeharto terlibat G30S" yang dirilis oleh Komandan Brigade Infantri I Jaya Sakti  Kodam V saat itu, Kolonel Abdul Latief yang juga merupakan salah satu pemimpin dalam peristiwa penculikan para Jendral dalam G30S.

Merupakan titik masuk bagi analisis "kudeta merangkak" yang dilakukan oleh Soeharto. Dalam pledoi tersebut Latief menulis bahwa  pada 28 September 1965, 2 hari sebelum operasi tersebut dilakukan, dirinya melaporkan rencana tersebut kepada Jendral Soeharto di kediamannya di Jalan Agus Salim.

Bahkan, ia sempat kembali mendatangi rumah Soeharto 4 jam sebelum operasi menggagalkan kudeta Dewan Jendral itu dilaksanakan pada dini hari 1 Oktober 1965.

Meskipun sudah diberi laporan terkait rencana itu,menurut Latief, Soeharto tidak melarang atau berusaha mencegah operasi yang kemudian diketahui menewaskan 6 Jendral dan 1 orang perwira pertama Angkatan Darat tersebut.

Nah, fakta bahwa Soeharto pernah dilapori Kolonel Latief terkait rencana G30S  dan tidak melaporkannya lagi pada Jendral AH. Nasution sebagai Panglima Angkatan Bersenjata dan Jemdral Ahmad Yani yang saat itu menjadi Kepala Staf Angkatan Darat  saat itu, menjadi kecurigaan banyak pihak, yang kemudian melahirkan analisa Kudeta Merangkak yang dilakukan oleh Soeharto.

Selain Pledoi  Latief ini, ada beberapa varian analisa lain yang ditulis oleh Saskia Wiengenge, Peter Dale Scott dan terakhir oleh Soebandrio terkait kudeta merangkak yang dituduhkan pada Soeharto.

Versi terakhir dari peristiwa G30S ini, menyebutkan bahwa dalangnya adalah Dinas Intelejen Amerika Serikat, CIA.

Saat terjadinya peristiwa tersebut kondisi geopolitik dunia  diselimuti perang dingin antara blok barat yang diwakili oleh Amerika Serikat, Inggris dan Australia dan blok Komunis yang dimotori Uni Sovyet dan Republik Rakyat China (RRC).

Amerika yang merupakan pentolan blok barat menyiapkan beberapa opsi terkait situasi politik Indonesia agar tak jatuh ke tangan komunis saat itu.

Menurut, David T Johnson dalam bukunya "Indonesia 1965: The Role of US Embassy" ada sejumlah opsi yang akan dilakukan oleh AS dalam menghadapi situasi politik Indonesia saat itu.

Membiarkan saja, membujuk agar Soekarno beralih haluan, menyingkirkan Soekarno, mendorong Angkatan Darat merebut kekuasaan, dan terakhir merusak kekuatan PKI dan merancang penghancurannya sekaligus mendepak Soekarno dari panggung kekuasaan.

Akhirnya AS memilih opsi terakhir, keterlibatan CIA dalam peristiwa G30S terlihat jelas seperti yang diungkapkan dalam dokumen-dokumen rahasia kabel diplomatik  antara Kedubes AS di Indonesia dan pihak Washington yang kini sudah bisa dibaca publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun