Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok Tetap Saja Ahok di Manapun Ia Ditempatkan

16 September 2020   09:26 Diperbarui: 16 September 2020   14:16 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengeluarkan komentar cukup mengejutkan terhadap perusahaan yang ia awasi. Walaupun sebenarnya bagi pribadi  Ahok sendiri itu bukanlah hal yang mengejutkan.

Dalam video berdurasi 6 menit 40 detik yang diunggah oleh Channel Youtube POIN, Ahok mengumbar kritikan yang sangat pedas terhadap direksi Pertamina bahkan dalam kesempatan yang sama ia pun mengusulkan agar Kementerian BUMN di bubarkan saja.

Ahok tetap saja Ahok dimanapun ia ditempatkan, ketika ada sesuatu yang tak berkenan menurut ukuran kepantasannya, dan kepantasan itu sepertinya mewakili pikiran banyak orang, ia tak segan menghardiknya.

Awalnya yang ia hardik adalah direksi Pertamina yaang ia sebut memiliki hobi melobi langsung pada Menteri untuk hal yang berkaitan dengan jabatan mereka.

"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," ungkap Ahok dalam Channel Youtube tersebut.

Kemudian lanjutnya, ia sudah memiliki cara agar masalah ini tak terus terjadi. Ahok menyebutkan bahwa dirinya akan mengubah pola kepangkatan di Pertamina dengan cara melakukan lelang jabatan-jabatan secara terbuka.

Lantas ia pun menyoroti sistem penggajian direksi di berbagai anak perusahaan Pertamina yang ia sebut sebagai manipulasi gaji.

"Ada orang yang dicopot dari direktur utama anak perusahaan Pertamina. Misalnya ia bergaji Rp. 100 juta, masa setelah di copot gajinya tetap sama. Alasannya karena ia merupakan orang lama, seharusnya kan gaji itu mengikuti jabatan."ujarnya.

Karena hal-hal seperti itulah kemudian Ahok mengusulkan  Kementerian BUMN ini dibubarkan saja, karena tata kelola di banyak perusahaan negara termasuk Pertamina jauh dari kata efesien.

Ia berpendapat pengelolaan perusahaan-perusahaan lain pun mungkin sama saja dengan Pertamina yang penuh intrik jauh dari tata kelola perusahaan yang baik karena ada unsur politis di dalamnya.

Ahok kemudian merujuk pada Temasek Perusahaan yang mengelola perusahaan negara milik Singapura, yang memang pengelolaannya  dijalankan secara profesional tanpa unsur politis di dalamnya.

"Harusnya Kementerian BUMN  dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, yah Indonesia Incorporation gitu lah" ujar Ahok.

Sebenarnya harapan Ahok untuk membangun Indonesia Incorporation ala Temasek  itu sudah ada sejak pertama kali Kementerian BUMN didirikan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun