Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok Tetap Saja Ahok di Manapun Ia Ditempatkan

16 September 2020   09:26 Diperbarui: 16 September 2020   14:16 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala itu Menteri BUMN pertama Tanri Abeng arah Kementerian BUMN itu akan menjadi semacam Indonesia Incorporation, Kementerian BUMN keberadaannya hanya sementara sebagai jembatan menuju Indonesia Inc.

Waktu berlalu, Menteri berganti sepertinya arah menuju Indonesia Incorporation naik turun. Terakhir saat Menteri BUMN dijabat oleh Rini Soewandi pathway menjadikan Kementerian BUMN nantinya akan menjadi superholding ala Temasek sudah terlihat jelas.

Walaupun dalam pelaksanaannya masih kedodoran karena berbagai sebab termasuk ada unsur politik kekuasaan di dalamnya.

Hal itu terjadi karena ada banyak pihak yang sudah sangat nyaman dengan kondisi perusahaan negara yang tak terkelola dengan baik, akhirnya resistensinya menjadi sangat besar karena ada kepentingan yang terganggu.

Ketika Erick Thohir masuk menggantikan Rini sebagai Menteri BUMN, pengelolaan perusahaan milik negara ini agak berbeda.

Ia kelihatannya membenahi dari dasar dulu, jadi setiap BUMN ia telisik kemudian diperbaiki, jika tak kunjung bisa diperbaiki ia likuidasi atau di merger dengan BUMN sejenisnya.

Namun, Eric tak pernah lagi menyinggung masalah superholding, dalam prakteknya ia membentuk kluster-kluster yang lebih kecil yang diawasai oleh pejabat setingkat direktur di Kementerian BUMN dan direktur -direktur tersebut diawasi oleh dua Wakil Menterinya yang dibagi sesuai sektor usahanya.

Nah, ungkapan Ahok mungkin bisa menjadi otokritik bagi Kementerian BUMN untuk bergegas lebih cepat dan tegas lagi dalam memperbaiki tata kelola di perusahaan-perusahaan pelat merah ini.

Mungkin Ahok tak akan berhenti sampai disini, dalam mengungkap kebobrokan di Pertamina yang memang sudah menahun, dan imbasnya akan terasa langsung ke Kementerian BUMN.

Jika memang pejabat-pejabat di Kementerian BUMN tipis telinganya mungkin jabatan Ahok sebagai Komut Pertamina tak akan berumur panjang.

Namun, jika memang ada niatan untuk memperbaiki tata kelola perusahaan negara yang baik, ungkapan-ungkapan Ahok seperti ini bisa dijadikan masukan berharga untuk kemudian dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun