Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Isu Reshuffle Kian Liar, Ahok Disebut Bakal Menggeser Erick Thohir, "Kau yang Mulai Kau yang Harus Mengakhiri"

2 Juli 2020   15:11 Diperbarui: 2 Juli 2020   15:18 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarahan Jokowi pada jajaran kabinetnya dalam sidang kabinet yang videonya diunggah di Channel Youtube 10 hari kemudian oleh Sekretariat Presiden (Setpres) seperti sudah diperkirakan bakal memantik kegaduhan baru.

Kegaduhan  yang diawal unggahan  berkutat pada masalah "marahnya Jokowi", kini mulai bergeser lebih jauh lagi ke arah reshuffle kabinet seperti yang diancamkan Jokowi dalam kesempatan tersebut.

"LANGKAH apapun yang extraordinary akan saya lakukan, untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa juga reshuffle." ujar Jokowi dalam video bertajuk Arahan Tegas Jokowi dalam Sidang Kabinet 18 Juni 2020, seperti yang saya kutip dari Kompas.Com.

Isu reshuffle kini menjadi liar, bahkan mulai banyak beredar dimasyarakat nama-nama menteri yang bakal diganti berikut nama penggantinya. Kondisi ini sebetulnya menjadikan suasana kerja para menteri menjadi tak sehat.

Saya memiliki keyakinan diunggahnya video tersebut oleh pihak Setpres sudah berdasarkan perhitungan dan memiliki agenda setting dan tentu saja dirilisnya video tersebut sudah atas dasar persetujuan dari Presiden Jokowi.

Pihak Setpres dan orang-orang terdekat Jokowi sudah memperkirakan kondisi gaduh seperti saat ini bakal terjadi, semua kemungkinan sudah sangat mereka perhitungkan.

Kemarahan Jokowi yang disertai dengan ancaman reshuflle itu saya rasa bukan sandiwara, keputusan Presiden untuk memberi izin padahal dirinya tahu video tersebut akan menimbulkan kegaduhan di publik pasti sudah disampaikan orang-orang dekatnya.

Pertanyaannya mengapa tetap dilakukan mengunggah video yang asalnya hanya untuk kalangan internal tersebut?

Jelas ini ada agenda setting dari Presiden dan orang-orang disekililingnya. Kemungkinan agenda setting yang paling "innocent" mungkin ingin melecut para menterinya untuk sungguh-sungguh bekerja extraordinary sehingga penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.

Atau kemungkinan yang paling liar, unggahan video tersebut merupakan Kode Keras kepada para menteri dan masyarakat bahwa reshuffle kabinet sudah di depan mata, maka...waspadalah...waspadalah.

Hari ini isu reshuffle itu tambah liar tak tentu arah, seperti yang dilansir Detik.com. Daftar nama-nama menteri baru pengganti menteri yang isunya bakal di reshuffle beredar luas dimasyarakat.

Berdasarkan daftar nama tersebut posisi Menko Perekonomian bakal tetap dipegang oleh Airlangga Hartarto, begitu pun kursi Menteri Keuangan masih akan diduduki oleh Sri Mulyani Indrawati.

Namun ada hal yang sangat menarik dari daftar nama tersebut, Erick Thohir yang saat ini menjadi Menteri BUMN bakal digeser menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.

Sementara Posisi Erick di Kementerian BUMN akan diisi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Lantas Syahril Yasin Limpo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian bakal diganti oleh Wakil Ketua DPR-RI Rachmat Gobel. Ajaibnya nama Putra Sulung Soesilo Bambang Yudhoyono(SBY), Agus Harimurty Yudhoyono pun masuk menjadi Menteri Koperasi dan UKM menggantikan Teten Masduki.

Diluar nama-nama itu semua jajaran kabinet dalam daftar tersebut masih sama.

Isu-isu seperti ini memang kerap terjadi di dunia perpolitikan tanah air, tak jelas sumbernya darimana tahu-tahu ramai menjadi perbincangan publik. Kondisi seperti ini sejatinya secara psikologis tak sehat bagi para menteri yang kini tengah bekerja keras dalam menangani Covid-19 dengan segala dampaknya.

Keberadaan isu-isu seperti ini saya pikir sudah dihitung dengan sangat matang lingkaran terdekat Presiden Jokowi. Agar tak bertambah liar, segera akhiri polemik ini. Seperti syair lagu dangdut "kau yang mulai, kau yang mengakhiri". Karena Presiden Jokowi dan Ring 1-nya yang memulai polemik ini, maka merekalah yang harus mengakhirinya.

Jika reshuffle Kabinet Indonesia Maju itu memang benar akan dilakukan, segera lakukan. Jangan biarkan spekulasi kian menjadi ditengah masyarakat, yang akhirnya menjadi kontraproduktif bagi penanganan Covid-19 dan segala dampaknya, serta bagi kehidupan berbangsa di negeri Indonesia tercinta ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun