Bahkan Pemerintah China sempat mengajukan hak paten atas antivirus Remdesivir ini pada bulan Januari 2020.
Sebelum diujicobakan untuk antivirus Covid-19, Remdesivir pernah di ujicobakan secara terbatas saat wabah SARS dan MERS merebak, karena itu lah kemudian Remdesivir di ujicobakan juga pada Covid-19, karena virus-virus tersebut sejenis.
Sebetulnya Remdesivir ini pernah diuji coba kan juga kepada salah satu pasien terpapar virus corona di AS. Pasien tersebut diberi Remdesivir setelah 7 hari dirawat dan gejala infeksinya kemudian mereda setelah dua hari diberi obat tersebut.
Bahkan menurut Asisten Direktur Jendral WHO, Bruce Alyward, Remdesivir merupakan satu-satunya obat yang mampu menghadang Covid-19.
Menurut Peneliti dari Alberta University Edmonton Kanada, Remdisivir adalah molekul baru yang telah menunjukkan spektrum aktivitas yang luas terhadap virus RNA. Mereka menjelaskan bahwa obat ini sebenarnya adalah inhibitor analog nukleotida yang menghambar RNA Polimerase.Â
RNA ini memiliki rantai tunggal seperti virus corona pada Kasus SARS dan MERS. Mengingat virus Covid-19 pun memiliki struktur serupa dengan virus SARS, cara kerjanya, setelah obat ini dimasukan ke dalam rantai RNA virus Covid-19 yang berkembang, maka virus tersebut tak akan mampu lagi melakukan replikasi.
Harapannya setelah uji coba yang kini dilakukan oleh WHO secara masif, obat tersebut bisa benar-benar efektif menghancurkan virus SARS NCov-2 yang kini sedang mencengkram Bumi.
Harapan akan selalu ada, ayo kita sama-sama menjaga jarak dengan.cara diam dirumah, agar virus bedebah itu tak bisa terus menyebarkan Covid-19.
Jaga imunitas dan Kesehatan diri, sehat selalu, percayalah harapan itu ada kok.