Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh Itu Indah?

1 Maret 2020   11:43 Diperbarui: 1 Maret 2020   11:51 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun mengenai alasan mereka berselingkuh ada perbedaan cukup mendasar.

Pria merupakan mahluk visual, fokus mereka akan lebih mudah teralihkan jika melihat seuatu yang terlihat lebih menarik.

Itulah sebabnya alasan terbesar seorang pria berselingkuh karena ada wanita lain yang lebih cantik, dan ia meresponnya dengan baik.

Dan respon tersebut kemudian ia bangun menjadi sebuah hubungan yang secara sadar ia lakukan, pria lah biasanya yang mengambil inisiatif untuk memulai hubungan perselingkuhan tersebut.

Berbeda dengan wanita, sebagai mahluk emosional, biasanya wanita  memulai perselingkuhan dari kedekatan emosional.

Karena tak mendapatkan kenyamanan emosional dari pasangannya, seperti ia dapat pria lain tersebut.

Namun ia biasanya tak secara sadar bahwa dirinya mulai masuk kedalam sebuah situasi perselingkuhan. Wanita tak sadar ketika meladeni obrolan tersebut, ia akan terseret lebih dalam terhadap situasi emosional yang membawanya ke dalam perselingkuhan yang lebih dalam.

Namun sejatinya, baik bagi pria dan wanita  sebab perselingkuhan itu bisa terjadi tak bersifat tunggal. Terdapat kombinasi antar keduanya, emosional dan visual serta hal lain seperti masalah ekonomi misalnya.

Diatas semua itu menurut saya  kunci untuk menghindari terjadinya perselingkuhan adalah komitmen, saling menghargai dan membangun komunikasi dengan baik, apapun kondisi sosial ekonomi pasangan tersebut.

Komunikasi bisa menjadi jembatan utama bagi situasi yang sedang kurang nyaman dalam sebuah hubungan, kita bisa mengutarakan sesuatu yang mengganjal, penyebab situasi tidak nyaman tersebut.

Baik pria dan wanita harus, membuka diri agar keduanya bisa saling terbuka, dengan menerima apapun kondisi pasangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun