Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Pemerintah Menjadikan Diabetes sebagai Alasan Pengenaan Pajak

20 Februari 2020   08:46 Diperbarui: 20 Februari 2020   09:43 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan pasar yang cukup besar nan menjanjikan bagi berbagai produk minuman ringan dan energi yang berpemanis. 

Permintaan jenis minuman ini meningkat rata-rata 8 hingga 10 persen pertahunnya. 

Minuman berpemanis disinyalir dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti Diabetes, Obesitas, Penyakit Jantung, dan Stroke.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh BMJ Global Health yang merilis hasil kajiannya melalui situs mereka.

Mengurangi konsumsi minuman berpemanis akan berdampak besar terhadap berkurangnya potensi penyakit obesitas dan berbagai penyakit berbahaya lainnya.

Di Indonesia penderita obesitas terus menunjukan kenaikan yang sangat signifikan. Dalam 10 tahun terakhir penderita obesitas naik hingga 30,4 persen.

Menurut data tahun 2018, 35,4 persen orang Indonesia menderita obesitas, padahal 10 tahun sebelumnya hanya 5 persen penduduk Indonesia yang menderita obesitas.

Selain obesitas, diabetes juga menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia saat ini. Karena diabetes itu bisa disebutkan sebagai "mother of the others illness".

Diabetes dapat menjadi penyebab penyakit jantung, stroke, Gagal Ginjal dan beberapa penyakit lainnya.

Diabetes dapat terjadi manakala kadar gula didalam tubuh melebihi atau di bawah standar yang dapat diterima oleh tubuh.

Bisa akibat, tubuh tak mampu memproduksi hormon insulin atau karena konsumsi gula yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun