Terbukti dengan populasinya yang cukup banyak, dari awal produksi hingga saat ini sudah ada 4000 unit pesawat tempur multi peran ini.
Saat ini 3000 di antaranya masih aktif terbang di 24 negara di luar Amerika Serikat. Â Rencananya 2 skuadron ini akan ditempatkan di Lanud Rusmin Noeryadin Riau. Sebagai pengganti Skuadron Hawk 100/200 yang sudah berusia 20 tahun.
Selain F16 Super Viper tersebut, TNI AU juga akan menambah pesawat Tempur untuk keperluan tempur berat, yakni SU-35 pesawat tempur buatan pabrikan Sukhoi Rusia.
Nah, selain dua jenis pesawat tempur tadi, saat Prabowo berkunjung ke Perancis ternyata ia meminati pesawat tempur buatan Pabrikan Dassault Perancis bernama Rafale.
Menurut kabar konon katanya Indonesia akan memborong 48 pesawat tempur Rafale yang memiliki harga satuan senilai US 115 juta dolar per unit atau setara dengan Rp. 1,5 triliun.
Lantas apa kehebatan pesawat ini hingga membuat Prabowo terpincut. Rafale merupakan pesawat tempur multi peran yang memiliki mesin ganda dan bersayap delta.
Pesawat ini terbang perdana pada tahun 1986 dan pertama kali ditampilkan ke publik pada tahun 2000.
Rafale ini memiliki 3 jenis varian, versi tempat duduk tunggal di sebut Rafale C, tempat duduk ganda, Rafale B dan versi untuk angkatan laut untuk ditempatkan di kapal induk  Rafale M.
Rafale C adalah pesawat tempur multi-peran dengan sebuah sistem nafigasi dan persenjataan terintegrasi secara penuh, memakai teknologi termutakhir dam mampu melakukan performa luar biasa pada target misi udara-ke-udara dan udara-ke-tanah/permukaan jauh di belakang garis musuh.
Rafale B merupakan varian yang paling banyak populasinya, karena memiliki seluruh kemampuan versi C namun bisa dipakai sebagai pesawat latih juga.
Sedangkan versi M khusus dirancang untuk ditempatkan di kapal induk namun memiliki kemampuan serupa dengan versi sebelumnya.
