Warna merah terang mendominasi sepanjang jalan, akh Indahnya saat itu. Tak ada satu pun Ormas yang berniat demo untuk menolak Barongsay seperti saat ini.
Mungkin saat itu Keimanan kami umat muslim lebih tebal, kami tak pernah merasa terganggu dengan perayaan keagamaan umat lain, dengan alasan terganggu atau apapun.
Kami hidup berdampingan, saling menghormati keyakinan agama masing-masing. Ketika Imlek kami mengucapkan selamat kepada mereka yang merayakannya.
Saat Natal pun demikian, saling berucap salam seraya membagi kebahagian dengan mengirim berbagai penganan khas Hari Raya masing-masing.
Begitu pun ketika kami berpuasa Ramadhan, sudah dapat dipastikan mereka menghormati kami yang sedang berpuasa.
Orang tua mereka melarang anak-anaknya makan diluar. Saat Idul Fitri datang mereka mengunjungi rumah kami untuk mengucapkan selamat Lebaran, Minal Aidzin Wal Fa Idzin katanya.
Dan saat mereka pulang, kami bekali mereka dengan penganan khas Lebaran. Itulah yang terjadi saat itu.
Setiap perayaaan keagamaan, terlepas dari agama apapun itu selalu menjadi sebuah kebahagian bagi kami semua, tak ada keributan hanya karena berucap "selamat" seperti saat ini
Akh Imlek selalu membawa alam pikiran saya ke jaman dimana toleransi.menyala terang, menerangi kehidupan beragama saat itu.
GONG XI FA CAIÂ