Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisruh Dewas TVRI dengan Helmy Yahya yang Akarnya Masih Samar

6 Desember 2019   14:38 Diperbarui: 7 Desember 2019   11:52 5286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reformasi tiba, kemudian TVRI berubah menjadi Perusahaan Jawatan atau Perjan di bawah Departemen Keuangan. Nah kemudian pada tahun 2002 melalui Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 2002 TVRI berubah menjadi Persero dibawah Koordinasi Kementerian BUMN.

Sejak tahun 2006 melalui Peraturan RI nomor 13 tahun 2005 TVRI menjadi lembaga penyiaran publik yang sebagian besar anggarannya berasa dari APBN. TVRI diberi mandat untuk memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun TVRI masih belum menarik untuk ditonton, karena yah itu tadi selain kualitas siarannya buruk program-program acaranya pun jauh dari kata menarik.

Selain itu pengelolaan administrasi TVRI pun terkesan amduradul, gonta ganti direksi akibat pertikaian internal kerap kali terjadi di TVRI. Pemerintah sepertinya tak terlalu memperhatikan keberadaan TVRI, TVRI hanya seperti sekedar ada saja.

Citra TVRI benar-benar buruk, nyaris tanpa penonton. Hingga akhirnya TVRI kemudian merombak teknologi siaran dan program-program acara secara besar-besaran saat Pimpinan TVRI mulai dipegang oleh Helmy Yahya, yang memang malang melintang di dunia pertelevisian Nasional.

Perlahan tapi pasti TVRI mulai menunjukan taringnya untuk bisa bersaing dengan Staiun TV Swasta. Pada bulan Juli 2018 TVRI mendapat hak siar laga pra-musim Internasional Champions Cup bersama RCTI Grup. Kemudian hak siar yang sama kembali mereka dapatkan kali ini dengan menggandeng Mola TV.

Bulan November di tahun yang sama  TVRI pertama kali mendapatkan hak siar divisi championship kompetisi kasta kedua tertinggi liga Inggris, English Football League Championship, juga Carabao Cup, dan Piala EFL.

Tahun 2019 ini ragam capaian kembali diraih TVRI, Hak siar eksklusif Liga Premier Inggris berhasil ia genggam bekerja sama dengan Mola TV, Kemudian 10 Turnamen Bulutangkis Internasional berhasil mereka dapatkan, bahkan TVRI berani menobatkan dirinya sebagai "The House of Badminton" Hampir setiap Kejuaraan Badminton tier 1 dan 2 mereka siar kan secara langsung.

Bahkan Hak siar Piala Dunia 2022 pun berhasil mereka dapatkan. Tak sampai di situ mereka pun bekerja sama dengan Discovery Channel untuk menshare siaran yang DC miliki di TVRI.

Perubahan yang sangat nyata juga terlihat jelas pada logo TVRI. Logo TVRI yang baru terlihat muda walaupun sebagian orang menyebutkan logo tersebut meyerupai logo salah satu stasiun tv di Jerman.

Tak sampai disitu, TVRI mulai merekrut Anchor atau pembaca berita dan pembawa acara dari kalangan muda. Hal ini dilakukan TVRI untuk merangkul kalangan generasi milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun