Mohon tunggu...
Fery Irawan
Fery Irawan Mohon Tunggu... Copywriter -

Penulis konten web dan "copywriter" yang antusias untuk memberikan informasi kesehatan. Secara aktif telah menulis beragam artikel kesehatan bagi situs atau blog kesehatan selama beberapa tahun terakhir. Penulis berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan tepercaya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengamati Kasus Penyakit Degeneratif di Indonesia

23 Agustus 2018   12:23 Diperbarui: 29 Agustus 2018   08:34 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasus Penyakit Degeneratif di Indonesia (bay.com/bhp/brain-model)

Banyak yang tidak mengetahui apa itu penyakit degeneratif dan bagaimana tindakan pencegahannya. Seberapa seriuskah kasus penyakit degeneratif di Indonesia, pernahkah Anda mengamatinya? Jika belum, inilah saatnya bagi Anda untuk memperhatikan keberadaan penyakit degeneratif. Siapa saja yang berpotensi mengalami penyakit degeneratif ini?

Informasi berikut ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan bahaya penyakit degeneratif yang dapat mengancam nyawa. Selain itu, Anda juga dapat berupaya menghindari kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif, sebelum komplikasi serangan penyakit lainnya menyerang Anda. Mari simak ulasan selengkapnya dalam keterangan berikut ini!

Kasus Penyakit Degeneratif di Indonesia

Sebelumnya mari kita ulas secara singkat, apa yang dimaksud dengan penyakit degeneratif. Menurut Wikipedia, penyakit degeneratif tidak sama dengan penyakit yang dikarenakan oleh infeksi atau penyakit menular lainnya. Kasus penyakit degeneratif di Indonesia merupakan hasil dari proses penuaan sel yang memengaruhi jaringan ataupun organ tubuh. Penyakit ini dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, seperti; kebiasaan makan dan aktivitas olahraga.

Sekalipun ini terjadi sebagai hasil dari proses penuaan sel, bukan berarti bahwa penyakit ini hanya dialami oleh kaum lansia. Bagi Anda yang memiliki kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas olahraga juga dapat mengalami penyakit ini. Terlebih banyak orang hanya makan agar perut terasa kenyang, tak soal apakah makanan yang dikonsumsinya sehat atau tidak. Sedangkan kemalasan tetap menjadi alasan untuk tidak berolahraga.

Ragam Jenis Penyakit Degeneratif

Makanan yang Anda konsumsi merupakan salah satu cara bagi senyawa atau zat kimia dalam menginvasi tubuh Anda. Terkadang tubuh kita memang membutuhkan substansi organik tertentu yang dikenal dengan istilah nutrisi. Namun, adakalanya kita tidak memperhatikan apakah makanan yang kita konsumsi benar-benar mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh atau justru sebaliknya, membuat Anda jatuh sakit.

Sedangkan kurangnya aktivitas olahraga dapat menyebabkan penumpukan zat kimia dalam tubuh yang tidak terurai melalui proses metabolisme. Olahraga merupakan salah satu cara tepat yang mudah dilakukan guna menyingkirkan toksin dalam tubuh. Proses ini sering dikenal dengan sebutan detoksifikasi. Beberapa jenis penyakit berikut diyakini dapat meningkatkan jumlah kasus penyakit degeneratif di Indonesia.

Asam Urat - Saat Zat Purin Mengendap!

Anda mungkin sering mendengar komentar beberapa orang, misalnya; jika seseorang mengalami nyeri sendi - bisa jadi itu sakit asam urat. Nah, apakah asam urat itu? Sebenarnya asam urat merupakan zat kimia tubuh yang berfungsi untuk menguraikan senyawa purin. Normalnya tubuh memproduksi zat purin dalam tingkat yang kecil. Namun konsumsi makanan seperti; kacang yang dikeringkan, kacang polong, hati dan teri dapat meningkatkan kadar purin dalam darah. Sehingga untuk menguraikannya, maka tubuh akan meningkatkan produksi asam urat.

Umumnya asam urat larut dalam darah dan dibawa menuju ginjal, disanalah asam urat dibuang beserta dengan air kencing. Namun, jika kadar asam urat meningkat inilah yang menjadi masalah. Anda dapat mengalami nyeri sendi dan beberapa komplikasi penyakit terkait dengan peningkatan asam urat tersebut. Tingginya kadar asam urat sering disebut dengan istilah hyperuricemia. Ingatlah untuk dapat menghindari terjadinya penyakit ini, Anda perlu membatasi konsumsi makanan yang mengandung purin. Jika ini dilakukan maka kasus penyakit degeneratif di Indonesia dapat berkurang.

Diabetes - Saat Kadar Glukosa Meningkat!

Anda mungkin pernah mendengar komentar lainnya, misalnya; jika luka seseorang tidak kunjung pulih - bisa jadi itu sakit diabetes. Kali ini, apa itu diabetes? Diabetes merupakan kondisi dimana glukosa atau kadar gula darah Anda meningkat. Perlu Anda ketahui, bahwa hampir setiap makanan yang Anda konsumsi mengandung glukosa. Bahkan konsumsi nasi putih saja sudah mengandung kadar glukosa yang cukup tinggi, terlebih jika Anda mengonsumsi minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi. Untuk dapat menguraikannya dibutuhkan peranan hormon insulin.

Pada kasus diabetes tipe 1, tubuh Anda tak lagi mampu menghasilkan insulin. Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, tubuh tak hanya kehilangan kemampuan dalam menghasilkan insulin - bahkan penggunaan insulin tak lagi optimal bagi penderitanya. Tanpa keberadaan insulin dalam tubuh, maka glukosa tak akan terurai ataupun berubah menjadi energi. Sebelum mengalami diabetes, seseorang dapat mengalami kondisi pra-diabetes manakala kadar glukosa meningkat namun belum mencapai klasifikasi diabetes. Inilah potensi lain dari kasus penyakit degeneratif di Indonesia.

Kolesterol - Saat Senyawa Lipid Menumpuk!

Bagaimana dengan komentar berikut, misalnya; rasa berat atau pegal di tengkuk atau belakang leher yang menjalar ke punggung - bisa jadi itu sakit kolesterol. Apa sebenarnya kolesterol itu? Kolesterol merupakan zat yang lengket seperti lilin atau lemak yang dapat ditemukan diseluruh sel dalam tubuh. Kolesterol juga diproduksi oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun selain diproduksi oleh tubuh. Senyawa lipid ini juga dapat ditemukan dalam makanan, seperti; daging, kuning telur dan keju. Konsumsi makanan yang mengandung kolesterol secara berlebihan dapat menyebabkan sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun