Mohon tunggu...
Fersanda Batrysia Alaina
Fersanda Batrysia Alaina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa S-1 Ilmu Hukum, Universitas Airlangga. Sedang menggali arti hidup dan memaknainya setiap momentum-momentum yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partisipasi Politik Gen-Z demi Mewujudkan Indonesia Emas 2045: Sudah Sampai Mana Kesiapannya?

9 Juni 2022   17:50 Diperbarui: 9 Juni 2022   18:01 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Anadolu Agency

Indonesia Emas 2045, digadang-gadang sebagai perayaan 100 tahun merdekanya Indonesia dan juga sebagai sebagai titik acuan untuk mengukur sampai mana perkembangan di segala bidang telah tercapai, tak terkecuali di bidang politik. 

Di tahun itu juga, Indonesia akan mengalami "bonus" demografi. Dikatakan demikian, karena nantinya masyarakat Indonesia akan memiliki jumlah penduduk usia produktif yang tinggi dibanding penduduk usia non produktif.

Generasi yang akan menjadi hadiah 23 tahun nanti, adalah Generasi Z (biasa disebut (Gen-Z),  yang saat ini menduduki  rentang umur remaja. Badan Pusat Statistik (BPS) mengategorikan generasi terbaru setelah generasi milenial itu, dengan rentang kelahiran pada 1997 sampai dengan 2012. 

Gen-Z memiliki proporsi paling besar, 27,94% di atas Generasi Y/Generasi millenial, 25,87% dalam Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statitiska.

Tentunya, dengan proporsi Gen-Z yang akan memegang mayoritas kendali pada masa yang akan mendatang, sedari masa remaja mereka seharusnya banyak terlibat aktif dalam kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pejabat-pejabat negara saat ini. 

Faktanya, kesadaran atas partisipasi Gen-Z  telah nampak dan dapat direkognisi dengan jelas.

 Lihat saja pada respon mereka saat pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) pada 12 April 2022 kemarin, atau, saat RUU Omnibus Law sedang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Dari situlah kita tahu, bahwa sebenarnya Gen-Z telah memiliki kesadaran politik demi menghidupkan bangsa dan negara sehidup-hidupnya. Yang disayangkan dari kesadaran tersebut,  kurang adanya aksi nyata untuk turut serta tak hanya bereaksi dari kebijakan-kebijakan yang ada. 

Hal ini mungkin, dilatarbelakangi bahwa Gen-Z, teknologi, dan internet adalah tiga serangkai yang tak terpisahkan. Karena itulah, tidak adanya guidance atau pemandu dalam pengimplementasian akan pengetahuan yang mereka dapatkan itu.

Sudah seyogyanya sebagai nahkoda dari perayaan 100 tahun kelahiran Indonesia, para Gen-Z  mampu berkontribusi memberikan udara segar dan sebagai nafas baru bagi kebijakan-kebijakan yang dinilai kurang sesuai diterapkan dengan kondisi yang ada. Sehingga, dapat menyanggupi, bersiap, dan melangkah menjejaki keemasan Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun