1. Tuhan telah menetapkan hukum bahwa manusia harus bekerja untuk mendapat nafkah kebutuhan hidup mereka.
"TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya di Taman Eden untuk mengerjakan dan memelihara taman itu." (Kej. 2:15).
Segera setelah manusia diciptakan, Allah menempatkan manusia di Taman Eden untuk mengerjakan dan memelihara taman itu. Ini adalah peristiwa sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa. Manusia itu telah ditetapkan harus bekerja untuk menafkahi kebutuhan hidupnya. Karena itulah di dalam 2 Tesalonika 3:10 firman Tuhan berkata, "Siapa yang tidak bekerja, janganlah ia makan." Ini berarti Tuhan sangat menentang kemalasan dan menghendaki semua orang harus bekerja dan mencari nafkahnya masing-masing supaya tidak bergantung pada orang lain.
Itu sebabnya, kita harus membiasakan anak-anak kita ikut terlibat dalam berbagai pekerjaan di rumah sejak masa kecil mereka. Ada penelitian yang membuktikan bahwa anak-anak yang biasa terlibat dalam berbagai pekerjaan di rumah sejak masa kecilnya lebih berhasil ketimbang anak-anak yang tidak terbiasa terlibat dalam berbagai pekerjaan di rumah. Misalnya:
Ketika anak kita berusia 2-3 tahun. Kita melatih anak untuk menyimpan mainannya, Â membuang sampah kecil, mengambilkan barang ringan.
Ketika anak kita berusia 4-5 tahun. Anak dilatih untuk melipat selimut dan merapikan  tempat tidur.
Ketika anak kita berusia 6-7 tahun. Anak kita dilibatkan untuk menyapu rumah, Â mencuci dan menyusun piring, melipat pakaian, menyiram bunga.
Ketika anak kita berusaia 8-10 tahun. Anak kita libatkan untuk mencuci pakaiannya, Â memasak makanan sederhana: nasi, telur, sayur tumis.
Ketika anak berusaia 11 tahun ke atas. Anak kita libatkan untuk pekerjaan yang lebih  kompleks: menyetrika, membersihkan kamar mandi, mencuci kendaraan.
Ketika anak-anak kita libatkan dalam berbagai pekerjaan di rumah, maka anak-anak kita akan menjadi anak yang: bertanggung jawab, disiplin, mampu mengatur waktu dengan baik, mengembangkan kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Hal-hal ini adalah karakter yang dibutuhkan untuk berhasil.
Di gereja kita, kita punya kebijakan untuk juga melibatkan semua jemaat dalam pelayanan termasuk anak-anak. Sebab itu baik untuk kita semua, dan itu baik untuk tumbuh kembang anak-anak kita.