Jiwa anak-anak begitu penting di mata Tuhan Yesus, hal itu terlihat melalui dua peristiwa berikut ini:
a.Tuhan Yesus tidak suka orang-orang menghalangi anak-anak untuk datang kepada-Nya Mat. 19:14. Orang-orang dewasa yang menghalangi anak-anak datang kepada Yesus pada waktu itu mungkin berpikir: anak-anak itu hanya akan mengganggu; anak-anak itu belum dapat mengerti firman Tuhan; anak-anak itu tidak terlalu penting - dipandang remeh
b. Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang menyesatkan anak-anak akan dihukum dengan sangat keras -- batu kilangan diikatkan di lehernya Mrk. 9:42:
Ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus menghendaki anak-anak diselamatkan dan terhindar dari kesesatan dan kebinasaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa anak-anak dapat memberikan tanggapan terhadap apa yang diajarkan kepada mereka -- bila mereka diajarkan firman Tuhan mereka akan diselamatkan, bila mereka diajarkan hal-hal yang sesat mereka akan binasa.
Menurut Alkitab, yang bertanggung jawab mendidik anak-anak adalah orang tua mereka, terutama adalah ayah:
Ayah harus mengajarkan firman Tuhan secara berulang-ulang kepada anak-anak di rumah dan dalam setiap kesempatan (Ul. 6:1-4). Firman Tuhan yang diajarkan ayah kepada anak-anak harus disertai dengan keteladanan. Artinya: orang tua juga harus menjadi pelaku firman Tuhan.
Tugas ayah untuk mendidik anak-anak ditekankan berulang-ulang dalam Mal. 4:6; Ef. 6:4 dan Kol. 3:20-21. Bila tugas ini diabaikan maka akan terjadi kehancuran keluarga, yang kemudian akan diikuti kehancuran masyarakat dan bangsa. Dan akan berakhir dengan hukuman Tuhan atas bumi ini. Ingat bahwa keluarga adalah unit pembentuk masyakarat dan bangsa.
Bila ada anak yang tidak beres, maka yang patut dipersalahkan bukanlah ibu, tetapi si ayah. Sebab ibu hanya bertugas untuk membantu dan mendampingi ayah mendidik anaknya. Itu sebabnya pemulihan keluarga selalu menekankan pemulihan hubungan antara ayah dan anak-anak (Mal. 4:6).
Apakah isi pengajaran yang harus disampaikan ayah kepada anak-anak mereka? Menurut Ul. 6:4-9 yang harus diajarkan para orang tua kepada anak-anak mereka adalah:
1. Agar anak mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan. Di mana kasih kepada Tuhan Allah diwujudkan melalui Ibadah kepada Allah dan ketaatan kepada firman Tuhan. Bila anak-anak diajarkan firman Tuhan, maka:Â
a. Anak akan beriman kepada Tuhan Yesus dan lahir baru. Anak-anak yang lahir baru maka Roh Allah hadir di dalam hatinya (Rm. 8:9, 14-16).Â