Mohon tunggu...
Ferry Kurniawan
Ferry Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya

Bjork said –I am a source of blood, in the form of a girl. I said, I'm a really weird person. An Aquarius hooked on the social sciences, lost in words and eager to dive into the depths of the absurd. You can dig into my old opinion here. Someone who has thoughts piled up with problems, who are reluctant to tell directly.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konstruksi Sosial Pasca Pandemi SDN 01 Randualas

29 Juni 2022   19:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   19:06 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak wabah ini, meskipun deteksi terhadap virus ini terbilang lambat karena memang menjadi salah satu negara yang terdampak belakangan setelah beberapa negara lain. Fakta ini sempat mencuatkan perdebatan di sejumlah kalangan termasuk para peneliti dari Harvard University dan WHO sendiri yang telah memberikan peringatan terhadap Indonesia agar segera melakukan tes massal dengan tujuan untuk menekan penyebaran virus ini secepatnya. Setelah pertimbangan yang matang, Indonesia kemudian memberlakukan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara parsial maupun total untuk beberapa wilayah yang terdampak paling parah.

Sebagaimana halnya negara-negara lain yang sama-sama terdampak dan memberlakukan pembatasan aktivitas warganya, Pemerintah Indonesia juga melarang penyelenggaraan aktivitas massal dan kerumunan. Perusahaan-perusahaan ditutup; sekolah, kampus dan perkantoran juga merumahkan seluruh penghuninya; pelabuhan, bandara, stasiun, terminal dibatasi; hotel, pusat perbelanjaan, pusat-pusat bisnis juga serupa; tempat wisata, stadion olahraga semuanya ditutup, bahkan rumah-rumah ibadah juga tidak diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan massal yang mengundang kerumunan. Secara bertahap, pemerintah daerah juga melakukan penutupan akses jalan-jalan menuju dan dari luar kota, bahkan tiap wilayah rukun warga, dikunci gembok dan dirantai disertai pemberitahuan status pembatasan aktivitas secara keseluruhan bertujuan untuk menekan penyebaran virus ini.

Status darurat terus diumumkan oleh sejumlah kepala daerah dari tingkat gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Pada awal tahun 2022 pemerintah kembali menerbitkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam 3 level di wilayah Jawa dan Bali. Melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Inmendagri Nomor 01 Tahun 2022 juga mengatur beberapa kegiatan selama penerapan PPKM level 3, level 2, dan level 1 pada wilayah yang telah ditetapkan berlaku pada tanggal 4 Januari 2022 sampai dengan tanggal 17 Januari 2022.

Kabupaten Madiun sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang kerap kali menjadi langganan zona merah. Menurut data terakhir pada 17 Agustus 2021, terkonfirmasi positif sebanyak 7.828 kasus. Hal ini menyebabkan penerapan protokol kesehatan semakin diperketat. Namun memasuki tahun 2022 ini, beberapa kelonggaran yang umumnya dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Beberapa mengungkapkan bahwa mereka merasa telah nyaman dengan kondisi sosial dan kesehatan yang berlangsung sekarang. Bahkan tak sedikit pula yang beranggapan jika pandemi covid-19 telah berakhir.

Dalam video yang diunggah melalui Instagram pada tautan Instagram ini, merupakan cuplikan kegiatan masyarakat pasca 2 tahun pandemi covid-19. Kegiatan Jumat Sehat SDN 01 Randualas dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei kemarin. Transisi kebiasaan baru setelah kasus covid-19 mereda digambarkan oleh longgarnya penerapan protokol kesehatan. Selain itu, kegiatan kemasyarakatan termasuk kegiatan belajar mengajar kembali berlaku dengan kelonggaran pembatasan jarak juga absennya masker pada setiap aktivitas. Masyarakat dipaksa untuk beradaptasi kembali dari penerapan protokol hingga pelonggaran seperti sekarang ini.

Dalam perspektif sosiologi komunikasi massa, keberhasilan mereka dalam keluar dari krisis wabah ini salah satunya didukung oleh keberhasilan strategi komunikasi publik dalam mengungkap, melacak dan memetakan penyebaran wabah ini dengan cepat seraya memberikan sosialisasi yang cukup terhadap warganya. Melalui perspektif komunikasi publik, tentu hal ini adalah sesuatu yang gegabah, terlebih WHO telah menetapkannya sebagai pandemi global, artinya setiap negara harus menjalankan protokol yang dianjurkan WHO. Akibatnya, ketika pemerintah menyatakan kondisi darurat wabah, masyarakat banyak yang mengabaikan, terlebih lagi, pemerintah belum memberikan solusi praktis bagi mereka jika harus tinggal di rumah dalam waktu yang lama karena mereka didesak dengan kebutuhan sehari-hari.

Konstruksi sosial komunikasi massa dalam pemberlakuan “New Normal” ini dapat membantu masyarakat dalam menjalani kehidupan yang baru. Karena sebagian masyarakat mungkin memahami “The New Normal” ini berbeda-beda. Dengan adanya konstruksi sosial komunikasi massa masyarakat dapat mendapatkan informasi terkait cara-cara hidup diera new normal ini, dan masyarakat bisa membangun kehidupan yang baru. Selain itu, masyarakat juga dapat meningkatkan pengawasan terhadap lingkungan sekitar. Karena banyak dari masyarakat itu sendiri yang mengartikan bahwa “New Normal” itu berarti virus covid’19 sudah tidak ada. Maka dari itu masyarakat perlu adanya pemahaman apa sebenarnya “New Normal” itu. Jadi yang dapat disimpulkan bahwa peran media ini sangat penting untuk membangun masyarakat, baik membangun pola pikir, membangun sikap dan tingkah lagu, maupun membangun hal lainnya.

dokpri
dokpri

Masa pandemi saat ini telah banyak merubah masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kebiasaan dalam mematuhi protokol kesehatan, hingga cara menjaga kesehatan untuk diri sendiri agar tidak rentan terhadap virus ataupun penyakit. Memakai masker adalah salah satu kebiasaan masyarakat yang sangat terlihat dalam masa pandemi ini, masker adalah hal yang sangat penting untuk dibawa dimanapun dibandingkan pembersih bakteri berupa hand sanitizer atau desinfektan oleh sebagian orang. Keterbatasan waktu dalam berjualan bagi pedagang juga menjadi berubah, karena masa waktu yang dibatasi sejak adanya pandemi Covid-19 sekarang ini. Saat ini pengukuran suhu tubuh menjadi sesuatu yang penting dilakukan sebelum memasuki suatu tempat seperti tempat berbelanja, tempat bekerja, tempat beribadah atau tempat apapun lainnya.

Pandemi covid-19 telah memaksa manusia untuk hidup lebih baik, lebih sehat lagi, dan mengurangi mobilitas berpergian kita. Perubahan demi perubahan terjadi pada masyarakat Indonesia, perubahan tidak semata-mata hanya pada masyarakat kecil atau menengah saja, namun perubahan ini sudah terjadi pada semua kalangan dan lapisan pada masyarakat. Perubahan dari masa pandemi ini memaksa seluruh masyarakat untuk mengutamakan dalam menjaga protokol kesehatan. Covid-19 ada di seluruh dunia, sehingga virus ini telah menjadi endemi untuk semua orang dimanapun berada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun