Mohon tunggu...
Ferry anandasinaga
Ferry anandasinaga Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hyy

Hyy

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Tetangga Penyimpan Dendam

2 Maret 2020   08:29 Diperbarui: 2 Maret 2020   08:30 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tetangga Penyimpan Dendam

Pada suatu pagi hari yang cerah seorang pria kurus berbadan besar yang bernama Budi keluar dari rumahnya untuk mencari suatu pekerjaan. Dia pergi menuju halte bus yang terletak beberapa blok dari rumahnya. Saat Ia melewati rumah tetangga yang berada d samping rumahya. Budi secara tidak sengaja menjatuhkan dokumen penting dihalaman tetangganya tersebut.

Namun pada saat itu, tetangganya yang bernama Deni kebetulan sedang melihat keluar jendela. Ia pun melihat Budi yang menjatuhkan sebuah kertas tepat didepan rumahnya.

"Kenapa orang itu nembuang sampah di depan rumahku? sepertinya dia sengaja menjatuhkanbkertas itu dari sakunya dan sengaja untuk mengotori halaman depanku." Kata Deni kesal.

Budi dan Deni adalah tetangga baru. Mereka baru saja pindah kerumah mereka masing- masing, tetapi mereka belum pernah saling menyapa sehingga mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Melihat kejadian tersebut, Deni kesal terhadap tetangga barunya itu. Tapi bukannya Ia pergi keluar dan mengatakan sesuatu, Dia malah merencanakan balas dendam untuk tetangga tersebut.

Pada malam harinya, Deni memutuskan untuk melaksanakan rencana balas dendam yang telah Dia buat sebelumnya. Dia mengambil keranjang sampah dan membawanya pergi kerumah Budi secara diam- diam, lalu Deni membuang sampah- sampah tersebut didepan halaman Budi. Namun ternyata, saat itu Budi juga sedang berdiri dibalik jendela dan melihat kejadian tersebut. Budi juga tidak keluar untuk menegur Deni. Sebaliknya, Dia juga meremcanakan hal serupa untuk membalas perbuatan tersebut.

Keesokan harinya Ia membereskan semua sampah yang berserakan dihalaman rumahnya. Kemudian saat itu Dia memunguti sampah- sampah tersebut, Dia menemukann kertas yang merupakan dokumen penting miliknya berada diantara sampah- sampah itu. Budi sangat terkejut dengan apa yang ditemukannya itu sehingga memunculkan prasangka- prasangka yang buruk memenuhi kepalanya.

" Kurang ajar, ternyata Dia tidak hanya berniat untuk mengotori halamanku, Dia juga mencuri dokumen pentingku. Awas saja tunggu pembalasanku, " geruti Budi dalam hati.

Budipun merencanakan hal buruk untuk balas dendam. Kemudian, Dia menemukan sebuah ide yang cukup buruk untuk tetangganya itu. Malam itu Dia menelpon seorang peternak sapi dan memesan kotoran sapi itu untuk dikirim kealamat Deni dengan alasan sebagai pupuk untuk menyuburkan halamannya. 

Tentu saja keesokan harinya, Deni mendapatkan halamannya penuh dengan kotoran sapi yang sangat menjijikan dan bau busuk. Diapun merasa yakin bahwa ini semua merupakan perbuatan licik tetangganya. Segera setelah Dia membersihkan kotoran- kotoran itu, Ia kembali menyusun rencana untuk membalas dendam.

"Ternyata Dia mengajakku untuk berperang", kata Deni sambil mengerutkan dahinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun