Mohon tunggu...
Ferry Subrata
Ferry Subrata Mohon Tunggu... Akuntan - Cinta pertama tidak akan pernah terlupakan

Yg saya sayangi hilang ,yg lebih baik saya dapatkan...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenapa....ooh Kenapa....??

2 April 2010   09:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kenapa masih banyak anak bangsa ini yg munafik....? Yg belaga suci namun hatinya lebih kotor dari pakaian pengemis di pinggir jalan...??

Kenapa masih banyak anak bangsa ini yg mengangap orang bule selalu lebih hebat daripada kulit coklat( sawomateng ),lihat saja reklame minyak goreng ,sampai mereka menggunakan org bule untuk mempromosikan minyak gorengnya yg nota bene harganya lebh mahal tapi mutunya sama saja dan kegunaanya pun sama :untuk menggoreng...

Kenapa masih banyak anak bangsa ini yg masih berjiwa jongos....? selalu menuruti apa yg di katakan org lain,yg statusnya lebih tinggi dari mereka tanpa berpikir dua kali....?

Kenapa masih banyak anak bangsa yg masih mempunyai rasa iri dan dengki..?

Kenapa masih banyak anak bangsa yg masih mudah di tipu dan mudah dipengaruhi bangsa lain...?

Kenapa...ooh kenapa....??? Tak inginkah kalian berubah...??

Tak inginkah kalian menjadi anak bangsa yg terhormat,yg pandai,yg berwibawa,yg mempunyai opini sendiri ,yg tidak mudah di pengaruhi bangsa bangsa lain...??

Ooh bangsaku bangunlah dari mimpi kalian ,kini saatnya untuk mewujudkan impian kalian...menjadi anak anak bangsa yg terhormat,yg berdaulat ,yg pandai ,yg berwibawa..... bangunlah.....!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun