Mohon tunggu...
Ferre Templar
Ferre Templar Mohon Tunggu... -

Saya Menulis Demi Menjaga Kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi dan Masalah Perilaku Manusia

30 Oktober 2017   11:27 Diperbarui: 30 Oktober 2017   11:33 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Otak manusia terdiri atas 100 juta neuron atau sel saraf. Seluruh kinerja tubuh ditentukan oleh apa yang terjadi di dalamnya. Di sanalah terjadi proses berjalannya kecerdasan intelektual manusia dan dari otak pula manusia menentukan cara menjalani kehidupan dan bertahan hidup.

Salah satu cara yang manusia lakukan untuk terus hidup adalah membuat hal-hal yang dapat menunjang kehidupan berupa teknologi. Tercatat bahwa manusia pertama kali menciptakan teknologi pada Zaman Batu untuk menyalakan api dan alat pendukung berburu.

Sejak saat itu, manusia terus berinovasi menciptakan dan mengembangkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Teknologi menjadi alat bantu yang digunakan manusia untuk hidup lebih nyaman dan lebih makmur.

Kita ingat cara Alexander Graham Bell mematenkan telepon pada 1876. Lalu, pada 1781, James Watt mematenkan mesin uap yang menjadi asal mula mesin kereta uap. Bahkan, komputer modern pertama kali dicetuskan prinsipnya pada 1936 oleh Alan Turing. Terbukti, kini hampir semua hal yang manusia lakukan tak lepas hubungannya dengan teknologi.

Tren terbaru teknologi dalam memudahkan pekerjaan manusia adalah terciptanya ruang kerja tak terbatas. Kini smartphone, PC, dan notebook berkembang semakin minimalis dalam segi ukuran dan memiliki kinerja maksimal. Alat-alat tersebut memudahkan manusia mendapatkan dan berbagi informasi yang bahkan hingga antar-benua.

Dengan arus informasi yang tak terbatas, dibantu dengan kemampuan perhitungan dari perangkat komputasi, makin banyak kegiatan manusia yang tidak bisa lepas dari peran serta teknologi.

Salah satu akibat kemajuan teknologi adalah peran manusia perlahan-lahan semakin tergantikan. Scott Dobroski, ahli dari Komunitas Glassdoor, California, menyatakan bahwa di masa mendatang kebanyakan pekerjaan dengan keterampilan rendah akan mudah tergantikan oleh tenaga mesin.

Glassdoor juga memberikan prediksi bahwa pada 2033 nanti otomatisasi akan meningkat drastis. Setidaknya, 47 persen dari pekerjaan manusia sudah tergantikan oleh mesin.

Penggantian peran tersebut memang menghawatirkan, meskipun sebenarnya hal itu bukan sesuatu yang baru atau akan terjadi. Pada abad ke-18, Inggris mengalami revolusi industri sejak Joseph Kay pada 1733 menemukan alat tenun yang dapat membuat kain lebih cepat. Setelah itu bermunculan penemuan baru seperti mesin uap, disusul oleh pembuatan kapal, lalu kereta api bermesin uap.

Akibatnya, banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dan terpaksa bekerja dengan upah sangat rendah. Ya, tidak dipungkiri, manusia terus bergantung pada teknologi, manusia sendiri juga yang akan terbalap oleh kemajuannya. Namun, bagaimana pun arah perkembangan teknologi tetap berada di tangan manusia yang mengembangkannya.

Persaingan antara manusia dengan robot telah dimulai. Bisa dipastikan bahwa pada tahun 2030, otomatisasi akan menggantikan tenaga manusia di berbagai industri. Lalu, apa yang harus dilakukan manusia agar tidak kalah bersaing dengan robot?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun