Mohon tunggu...
Fernando Simandalahi
Fernando Simandalahi Mohon Tunggu... Editor - Editor

Only a nerd, trapped in the right body. :D I write quotes on Instagram: @fernandosimandalahi || Baca Novel Wattpad: My (Not So Hot) Pariban : https://www.wattpad.com/343102339-my-not-so-hot-pariban-on-going-satu || Go follow. :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Habis "Mertua Sangge-sangge", Terbitlah "Tante Sembaran Halilintar"

26 Oktober 2017   13:38 Diperbarui: 26 Oktober 2017   16:26 4437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu, jagat maya orang Batak gempar oleh postingan seorang calon menantu yang menampilkan percakapan WhatsApp calon mertuanya dengan dirinya sendiri. Dalam percakapan itu, sang calon mertua menyinyiri (saya tidak bisa memilihkan istilah yang lebih tepat) penampilan calon menantunya saat martumpol  (acara janji pernikahan dalam adat Batak yang biasanya dilaksanakan beberapa hari sebelum pemberkatan nikah), mengatakan bahwa penampilan calon menantunya 'terlalu sederhana', mengenakan songket lama, dan kalung emas yang hanya setipis sangge-sangge (setipis daun serai). Sang Calon Mertua juga mengatakan bahwa si Calon Menantu bersedia menikah dengan anaknya hanya karena harta. Kalau boleh disimpulkan, inti dari percakapaan itu sebenarnya adalah bahwa Calon Mertua tidak ingin Calon Menantu ini menjadi menantunya, dan mencuatkan isu status ekonomi dengan harapan agar si Calon Menantu ini mundur teratur.

Tidak tahu bagaimana akhir kisah itu, karena semua akun facebook orang yang terlibat dalam percakapan itu sudah menghilang ditelan bumi. Yang pasti, postingan itu sangat viral dan mengundang banyak komentar dari netizen-netizen dari tanah Batak. Tentu saja si Calon Mertua menjadi bahan pergunjingan, mengingat kata-katanya yang terlalu sombong dan angkuh. Namun, tidak sedikit juga yang menyalahkan si Calon Menantu, mengatakan bahwa hal itu sebenarnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan tanpa harus disebar ke media sosial.

Kisah Mertua Sangge-Sangge ini belum benar-benar hilang, ketika tiba-tiba saja jagat maya orang Batak kembali heboh dengan postingan dari Tante Sembaran Halilintar (Ya, saya pilihkan nama biar mudah).

Kali ini, kehebohan datang dari akun facebook bernama Santa Rohani Lumban Gaol (Benar! Nama akunnya kudus dan SANGAT Kristen).

Ditulis pada Hari Minggu, 22 Oktober 2017 pukul 19.21 WIB, postingan itu berbunyi:

"Salah satu pemilik tanah di area Bukit Indah Simarjarunjung telah melakukan pungutan liar. Yang apabila barang siapa yang menginjak kaki diatas permukaan tanah milik nya maka akan dikenakan biaya Rp. 5.000,00/org

Ditambah biaya perorangan yang menaiki wahana milik nya tersebut. Sehingga seketika alam murka kepadanya dan menyantap habis satu wahana melalui sembaran halilintar. Wah miris sekali ketika alam mulai tak bersahabat dengan kita. Dan kejadian tersebut hingga makan satu korban luka ringan. Bersyukurnya korban itu dapat diselamatkan. Lantas bagaimana dengan tanggung jawab si pemilik wahana? Yah tentu tidak disangka, ia seperti tak berprikemanusiaan, tak perduli dengan korban tersebut dan seakan akan tak terjadi apa-apa."

Tak lupa, Tante Sembaran (iya, dia tulis SEMBARAN. Baca deh!) Halilintar ini menampilkan foto sebuah rumah pohon yang terbakar untuk melengkapi 'komentar Batak'-nya. Mungkin untuk semakin meyakinkan bahwa apa yang si Tante tulis adalah sesuatu yang benar-benar terjadi.

I mean ... what the hell is going on with BATAK-BATAK jaman now? Bingung deh!

Menurut saya pribadi, adalah hal yang wajar jika kita memiliki asset di sebuah tempat wisata dan menggunakan asset tersebut untuk menghasilkan uang. Lima Ribu Rupiah rasanya bukan nilai yang besar sehingga kita boleh menganggap itu sebagai 'pungutan liar' yang mengakibatkan murka Allah melalui SEMBARAN halilintar. [Anyway, saya biasanya menyebutnya 'petir'. Mungkin si Tante pakai istilah itu supaya lebih dramatis].

Tak sepatutnya kita menyumpahi dan terkesan bersyukur atas bencana yang menimpa orang lain. Rasanya sangat tidak etis dan sangat TIDAK BATAK. Memang Si Tante Sembaran Halilintar salah satu penghuni surga? Sehingga tahu kalau Allah memaksudkan SEMBARAN HALILINTAR itu untuk memberi pelajaran ke pemilik wahana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun