Mohon tunggu...
Fernando Revandra
Fernando Revandra Mohon Tunggu... Freelancer - Bachelor of Communication Science

A creative, innovative, passionate, hard worker, and adaptable man who has work experience as a social media specialist, Instagram content planner, event leader, account executive, proficient in editing and design. Fernando has a keen interest in management trainee (MT), creative communication, marketing communication, public relations, and leadership.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Diplomasi Publik Indonesia-Jerman untuk Indonesia Lebih Baik

2 Oktober 2020   11:40 Diperbarui: 2 Oktober 2020   11:48 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Antara News

Indonesia, merupakan negara demokrasi yang memiliki jalinan kerja sama dengan beberapa negara, salah satunya adalah Jerman. Hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Jerman dikarenakan beberapa faktor, yakni: pendidikan, teknologi, kesehatan, bahan pangan, pertahanan, transportasi, investasi, dan perdagangan. Hubungan Indonesia dengan Jerman sekaligus diikuti dengan hubungan kepemerintahannya, termasuk politikus dan pemuka dari negara Jerman. Hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia mengharapkan pemerintah Jerman akan menceritakan kelebihan-kelebihan dari negara Indonesia kepada masyarakatnya.

Hubungan persahabatan dari Indonesia dengan Jerman sebenarnya telah terjadi jauh sebelum Indonesia merdeka, hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa pada tahun 1854, perusahaan Siemens yang berasal dari Jerman telah berdiri dan beroperasi aktif di Surabaya. Selain bekerja sama dibidang teknologi, Indonesia dan Jerman juga telah bekerja sama pada bidang seni budaya pada jaman dahulu, salah satu contohnya adalah pelukis bernama Raden Saleh yang mengabadikan perkembangan seni di Dresden, Jerman.

Pada tahun 2012, pemimpin negara Indonesia yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Angela Merkel akhirnya membuat kesepakatan tentang perkembangan ekonomi, pendidikan, investasi dan teknologi, kesehatan, serta lainnya untuk dikembangkan lebih lanjut lagi dengan saling bekerja sama antar dua (2) negara. Kesepakatan ini dirangkum dalam dokumen The German-Indonesian Joint Declaration for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility. Kerja sama dengan tujuan yang positif ini tentu saling menguntungkan kedua belah pihak, Indonesia bisa belajar banyak dari Jerman tentang kemajuan-kemajuan teknologinya dan sebaliknya, Jerman bisa mendapat bantuan dari sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.

Presiden Joko Widodo pernah mengunjungi Jerman, tepatnya di Berlin pada tanggal 17-18 April 2016 guna untuk menyepakati hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dengan Jerman, fokus pada pertemuan tersebut adalah pendidikan vokasi, energi terbaru, dan kemaritiman. Hubungan yang terus dibangun dengan baik tentu membuat hubungan bilateral Indonesia dengan Jerman terus meningkat. Indonesia dan Jerman memiliki kesamaan dibidang ekonomi yang memiliki sifat multi dimensi.

Kerja sama ekonomi ini juga mencakup kerja sama pembangunan, kesehatan, lingkungan hidup, hingga transportasi. Keuntungan Jerman bekerja sama dengan Indonesia pada bidang ekonomi adalah Jerman dapat mengimpor produk unggulan dari Indonesia, contohnya: minyak kelapa sawit, bahan karet, kopi dan teh, sertah rempah-rempah.

Indonesia juga mendapat kiriman dari Jerman berupa barang-barang manufaktur. Selain itu, hubungan bisnis antara Indonesia dengan Jerman telah mencapai angka 250 perusahaan multinasional yang sudah menjalin kerja sama.Perusahaan Jerman seperti VolksWagen, Mercedes-Benz, Adidas, dan BMW yang berada di Indonesia merupakan salah satu bentuk dari investasi Jerman.

Diplomasi publik antara Indonesia dengan Jerman tentu dilakukan untuk mengembangkan potensi negaranya masing-masing, namun diplomasi publik juga dapat digunakan untuk menggiring opini masyarakat negara lain menggunakan media seperti film, radio, ataupun budaya. Diplomasi publik dilihat seperti anggur lama dalam sebuah botol baru (The old wine in the new bottle)(Mellison, J n.d). Diplomasi publik dilakukan suatu negara untuk memperoleh keuntungan, faktor umum yang membuat adanya hubungan diplomasi publik adalah kekurangan suatu negara terhadap sistem yang ada, misalnya sistem ekonomi atau sistem teknologi.

Diplomasi publik juga dapat dikatakan sebagai sebuah seni dari suatu negara untuk membangun hubungan persahabatan dengan negara lain. Hubungan antara dua (2) negara atau lebih yang telah menjalin diplomasi publik dapat membangun hubungan bisnis internasional yang baik, dengan begitu sektor ekonomi di setiap negara akan lebih maju. Hal terpenting dari diplomasi publik saat ini adalah untuk memperluas pengetahuan masyarakat akan perkembangan suatu negara dan juga untuk memberikan pemahaman global tentang masalah sosial dan politik (Clinton, 2009).

Hillary Clinton yang merupakan menteri luar negeri Amerika Serikat pada tahun 2009 juga menekankan bahwa pertukaran pendidikan dan budaya dari negara yang menjalin diplomasi dapat meningkatkan hubungan bilateral antar dua (2) negara tersebut. Adanya diplomasi publik berarti kedua negara juga memiliki hubungan komunikasi internasional yang baik, oleh karena itu komunikasi sangat penting karena dapat memberikan pengaruh yang besar. Dalam diplomasi publik, terdapat juga yang namanya diplomasi publik tradisional yang mencakup informasi publik dari pemerintah, lembaga penyiaran pemerintah, dan mediator budaya.

Dalam diplomasi publik, konsep guanxi yang merupakan prinsip inti dari hubungan pribadi dan sosial masyarakat China sering digunakan oleh negara-negara. Prinsip guanxi ini memiliki arti sebagai koneksi antar suatu negara atas hubungan komunikasi atau hubungan kenegaraan yang baik. Fokus dalam diplomasi publik di era sekarang ini sudah berubah tujuannya menjadi pertukaran interaksi publik dua (2) arah yang sebelumnya hanya satu (1) arah dengan cara tradisional.

Suatu negara juga harus meyakinkan pada masyarakatnya bahwa diplomasi publik bukan hanya propaganda atau kampanye, pengertian bahwa diplomasi publik akan menguntungkan kedua belah pihak harus diinformasikan kepada seluruh masyarakat negara tersebut. Pada abad ke-21 diperkirakan bahwa negara-negara baru akan menyadari bahwa diplomasi publik itu penting dan kita tidak bisa melakukan segala sesuatu sendirian karena hal tersebut tidak praktis dan efektif, lebih baik bekerja sama agar sama-sama maju dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun