Mohon tunggu...
Fernando Nando
Fernando Nando Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi main

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara-cara yang Dapat Dilakukan Mahasiswa agar Siap Menghadapi Resesi 2023

8 Desember 2022   17:47 Diperbarui: 8 Desember 2022   18:09 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Resesi?

Resesi adalah kondisi perekonomian yang mampu membuat perusahaan jatuh bangkrut. Hal Ini diakibatkan menurunnya daya beli masyarakat yang berimbas pada penurunan pendapatan perusahaan dan mengancam arus kas. Resesi ekonomi diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. 

Resesi ekonomi bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi  Resesi adalah dimana kondisi ekonomi negara sedang memburuk. Hal itu terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) negative, pengangguran meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk, yang terlihat dari produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. 

Resesi adalah salah satu situasi yang terjadi akibat inflasi dan deflasi yang berkelanjutan. Inflasi adalah kenaikan harga barang dalam waktu tertentu akibat naiknya permintaan masyarakat. Nah, kenaikan harga satu barang biasanya juga bikin harga barang lain jadi ikutan naik

Penyebab Resesi 2023

Resesi ditandai dengan melemahnya perekonomian global dan akan mempengaruhi ekonomi domestik negara-negara di seluruh dunia. Kemungkinan suatu negara mengalami resesi semakin kuat apabila perekonomian negara tersebut memiliki ketergantungan pada perekonomian global. Bank Dunia memprediksi adanya resesi global 2023. Ada banyak penyebab resesi 2023 di sejumlah negara.  Resiko ekonomi dapat menyebabkan terjadinya penurunan semua aktivitas ekonomi seperti keuangan perusahaan, lapangan kerja, dan investasi secara bersamaan.

Resesi ekonomi biasanya terkait dengan adanya penurunan harga atau deflasi atau sebaliknya, kenaikan harga yang tajam atau inflasi dalam proses yang disebut stagflasi  Bank Dunia menyatakan penyebab resesi 2023 dipicu keadaan saat bank-bank sentral seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi. Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus - menerus. Investor dunia mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga kebijakan moneter global hingga hampir 4%hingga 2023. 

Kenaikan ini mencapai lebih dari 2 poin persentase di atas rata-rata 2021. Penyebab resesi 2023 dari inflasi inti global ini menyebabkan adanya kenaikan suku bunga bank sentral sehingga mengancam keberlangsungan ekonomi di negara itu.

Akibat dari resesi 2023 yang disertai tekanan pasar keuangan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global akan melambat menjadi 0,5% pada 2023. Artinya, ada kontraksi 0,4 persen per kapita. Nah, kondisi inilah yang secara teknis dimaksud dengan resesi global. 

Dari penyebab resesi 2023 ini, risiko yang dihadapi negara yakni membuat pertumbuhan global melambat. Sejumlah dampak resesi yang berisiko dialami masyarakat diantaranya yakni kenaikan harga kebutuhan sehari-hari termasuk makanan, pemutusan kerja, kenaikan harga pasokan energi, dan naiknya angka kemiskinan negara harus berupaya sekuat tenaga untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi, termasuk inflasi yang rendah, stabilitas mata uang dan pertumbuhan yang lebih cepat. Dengan kondisi itu, negara bisa mengalihkan fokus dari mengurangi konsumsi ke produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun