Mohon tunggu...
Feri Yoga
Feri Yoga Mohon Tunggu... Petani - jangan berhenti mencoba

selagi bisa coba aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Unsur Hara yang Terdapat pada Tandan Kosong Kelapa Sawit....

7 Februari 2021   00:40 Diperbarui: 7 Februari 2021   01:10 3557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak kelapa sawit (CPO-Crude palm oil) dan inti kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan terbesar di Indonesia. Indonesia merupakan produsen penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat produksi minyak sawit pada tahun 2019 mencapai 51,8 juta ton. Produksi minyak sawit ini diperkirankan akarn terus mengalami peningkatan setiap tahun. 

Peningkatan produksi minyak sawit akan dibarengi dengan peningkatan limbah-limbah yang dihasilkan. Salah satu limbah tersebut adalah Tandan Kelapa Kelapa Sawit (TKKS). Limbah tandan kelapa sawit ini merupakan produk sampingan dari kelapa sawit dan merupakan limbah utama dari produksi minyak sawit. Setiap ton tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diperkirakan menghasilkan 0,23 ton (23%) tandan kosong kelapa sawit.

Tandan kelapa sawit bisa dijadikan sumber bahan organik unsur hara N, P, K, dan Mg. Dalam setiap ton tandan kosong kelapa sawit mengandung hara N 1,5%, P 0,5%, K 7,3%, dan Mg 0,9%. Unsur hara ini dapat disubstitusikan dengan pupuk pada  tanaman kelapa sawit. Pada saat ini tandan kosong kelapa sawit digunakan sebagai bahan organik pada tanaman kelapa sawit secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan secara langsung yaitu dengan menggunakan tandan kosong sebagai mulsa sedangkan secara tidak langsung dengan mengomposkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai pupuk organik.

Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan dapat mengurangi biaya pembelian pupuk dan dapat menjaga kelestarian kandungan bahan organik lahan kelapa sawit serta kandungan hara dalam tanah. Selain itu, dapat mempengaruhi populasi mikroba tanah secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas tanah. 

Tandan kosong kelapa sawit yang mencapai 23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi. Petani perkebunan sawit dapat menghemat penggunaaan pupuk sintesis sampai dengan 50% dari pemanfaatan pupuk organik.

Tandan kosong kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar sebagai bahan pembenah tanah dan sumber hara bagi tanaman. Hal ini melihat pada kandungan tandan kosong kelapa sawit yang bahan organik dan memiliki kadar hara yang cukup tinggi. Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan pembenah tanah dan sumber hara ini dapat dilakukan dengan cara aplikasi langsung sebagai mulsa atau dibuat menjadi kompos.

Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan organik memiliki permasalahan yaitu di dalam tandan kosong kelapa sawit banyak mengandung bahan-bahan organik yang sulit terurai. Diperlukan cara yang dapat mempermudah dalam melakukan pengomposan tandan kosong kelapa sawit. 

Penambahan unsur hara, penambahan inokulum perombak lignin dan selulosa, perbaikan aerasi, pengaturan kelembaban dapat dilakukan untuk mengurangi waktu dalam melakukan pengomposan. Pengomposan tandan kosong kelapa sawit secara alami memerlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 3 bulan. 

Hal ini dipengaruhi oleh kandungan penyusunnya yaitu 45,9% Selulosa, 46,5% hemiselulosa, dan 22,8% lignin. Kandungan penyusun tandan kosong kelapa sawit ini sukar untuk terdekomposisi. Oleh karena itu, diperlukan perlakuan khusus dalam pengomposannya seperti penambahan bioaktivator.

kadar C/N tandan kosong kelapa sawit tergolong tinggi yaitu 45-55. Kadar C/N yang tinggi ini dapat mengurangi ketersediaan unsur N pada tanah karena unsur N termobilisasi dalam proses perombakan bahan organik oleh mikroba tanah. Kadar C/N dapat diturunkan dengan dilakukan dengan proses pengomposan sampai kadar C/N mendekati kadar C/N tanah. Pemberian effektif mikroorganisme-4 (EM4) pada tandan kosong kelapa sawit dapat mempercepat waktu pengomposan (fermentasi), karena dengan pemberian EM4 kedalam bahan organik dapat menambah jumlah dan jenis mikroorganisme yang berperan dalam proses dekomposisi. EM4 yang dikombinasikan dengan pupuk organik dapat mempercepat perkembangan populasi mikroorganisme di dalam bahan organik tersebut sehingga waktu fermentasinya akan semakin cepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun